Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketika Mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan Unpak Doyan Ngopi

6 Oktober 2018   14:03 Diperbarui: 6 Oktober 2018   14:05 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa bolehlah disebut dekat dengan kopi, doyan ngopi. Mungkin, karena mahasiswa kalo lagi kuliah sering pusing. Sakit kepala gara-gara belajar dari pagi sampai sore. Lebih khusus lagi, mahasiswa program Doktor S3 Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Pakuan Bogor. Apalagi selagi kuliah Filsafat Manajemen oleh Dr. Martinus Tukiran yang mulai banyak tugas individu maupun kelompok.

Kenapa harus ngopi?

Buat mahasiswa ngopi itu penting. Sebut saja, ngopi-ngopi cantik sesama mahasiswa. Karena ngopi bukan hanya bukti persahabatan. Tapi juga mencerahkan di suasana "lelah" akibat belajar.

Ngopi. Sebagian orang bilang kopi itu rasanya pahit. Tapi sebagian lagi bilang kopi itu rasanya manis. Tentu berbeda. Pahit jika tidak pakai gula. Manis jika gulanya lebih banyak. Jadi, kopi pahit atau manis, itu soal pilihan. Bukan anugerah. Karena mau pilih kopi pahit atau manis, terserah kita. Bukan terserah orang lain. Tapi satu pasti. Kopi itu menghangatkan; membuat semuanya jadi rileks alias santai. Pantas, kalo udah ngopi kita selalu ingin berlama-lama.

Ngopi itu nikmat Tuhan yang gak boleh didustakan. Ngopi itu di secangkir kopi. Karena kopi ada di cangkir gak pernah memaksa. Gula sudi ada di cangkir. Kopi pun rela ada di cangkir. Berapapun komposisinya, mereka berbaur menjadi satu.

Kopi diseduh, dan diaduk di air panas. Maka jadilah kopi yang dramatis. Hirupannya melegakan, lagi menggairahkan. Banyak atau sedikit kopi-gula itu relatif. Tapi di secangkir kopi, selalu ada kenikmatan dari setiap adukan. Maka, ngopi itu melegakan.

Mahasiswa kaum penikmat kopi itu gak tahu cinta. Konon kabarnya. Sebagian mahasiswa bilang cinta itu kebohongan. Cinta dianggap duka, cinta itu omong kosong. Tapi sebagian yang lain bilang cinta itu kekuatan, cinta itu anguerah, cinta itu segalanya. Biarlah, mereka mau bilang apa tentang cinta. Sah-sah saja, dan memang urusan mereka. Cinta itu kadang aneh. Ada yang maunya mencintai tanpa mau dicintai. Ada pula yang inginnya dicintai tanpa mau mencintai. Begitulah cinta. Tapi yang jangan ada cinta tanpa kopi, gak boleh ada cinta kalo gak ngopi.

Tapi bagi mahasiswa S3 Manajemen Pendidikan 2018 Reguler 2 Unpak, cinta itu melebihi drama secangkir kopi. Bisa memabukkan bahkan memuyengkan.

Jadi, apapun keadaan kita. Apapun kuliah kita. Tetaplah ngopi. Karena dengan ngopi, hidup itu bagai kehangatan. Dan cinta adalah hadiahnya.

Ngopi dan mengopilah. Karena dua kutub yang berseberangan, sungguh tidak akan pernah bisa sama. Di secangkir kopi, kita tidak butuh menang atau kalah. Tapi kita hanya butuh kehangatan dan kebersamaan dalam persahabatan.

Ketahuilah, ngopi itu nikmat Tuhan yang gak boleh didustakan. Selamat ngopi ... ciamikk #TGS #PascaUnpak #S3MP2018Reg2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun