Oleh karena itu, kebiasaan ngopi silakan diteruskan. Tapi mulailah pula untuk menyisihkan sebagain "uang jajajn kopi" untuk masa pensiun. Ikutlah program pensiun, seperti DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Sisihkan misalnya, Rp. 300.000 atau Rp. 500.000 per bulan dari uang ngopi kamu untuk program pensiun DPLK. Tujuannya sederhana, agar kamu bisa terus ngopi sampai masa pensiun. Agar gaya hidup kamu tidak menurun di masa tua, saat tidak mampu bekerja lagi.
Silakan ngopi terus. Tapi ingat, kamu gak bakal kerja terus. Suatu waktu nanti, kamu harus berhenti bekerja, Entah akibat pensiun atau karena bosan bekerja. Untuk itu, sangat penting untuk ikut program pensiun. Rencanakanlah masa pensiun kamu mau seperti apa dari sekarang, mumpung masih bekerja mumpung masih punya penghasilan. Jangan sampai gaya hidup menurun atau gak bisa ngpoi lagi di masa pensiun. Karena kamu gak punya uang, gak ada tabungan yang cukup di masa pensiun.
Jadi, sambil ngopi tetap ingat pensiun.
Karena gak selamanya orang bekerja. Gak selamanya orang punya uang di masa pensiun. Ingat lho, hasil riset menunjukkan bahwa 73% orang Indonesia mengalami masalah keuangan di masa pensiun. Bahkan, 90% orang Indonesia tidak siap pensiun karena merasa tidak punya uang pensiun yang cukup. Maka wajar, banyak pensiunan "gagal" mempertahankan gaya hidupnya di hari tua.
Mumpung masih muda, mumpung masih bekerja.
Silakan tetap ngopi tapi ingat juga masa pensiun. Menabunglah untuk masa pensiun. Agar kita tetap sejahtera di masa pensiun, di masa tidak bekerja lagi. Caranya sederhana, sisihkan sebagian "uang kopi" untuk program pensiun DPLK. Silakan pilih di pasaran, program pensiun DPLK mana yang Anda suka.
Nah, kalau mau lebih jelas lagi tentang program pensiun atau dana pensiunsilakan saja ikut serta acara "#1 Indonesia Retirement Outlook (IRO 2018) Seminar" pada 24-25 Oktober 2018 di Hotel Bidakara Jakarta. Dengan tema "Indonesia Retirement Outlook; Revitalisasi Program Pensiun sebagai Indikator Kemajuan Negara dan Alternatif Pendanaan Jangka Panjang", acara ini dapat memberi wawasan akan pentingnya mempersiapkan masa pensiun. IRO 2018 ini ajang seminar dana pensiun dan hari tua terbesar serta paling komprehensif di Indonesia yang dipelopori ADPI (Asosiasi Dana Pensiun Indonesia) dan PDPLK (Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan) serta difasilitasi DSS Consulting, konsultan local rasa internasional yang spesialis di industri keuangan non bank.
Rencananya akan ada 20 pembicara kaliber internasional dan nasional, seperti dari World Bank, APINDO, dan praktisi dana pensiun. Bahkan Ketua OJK, Menteri Keuangan, Menteri Tenaga Kerja pun jadi pembicara di IRO 2018. IRO 2018 pun didukung oleh Eastspring Asset Management, Manulife Asia, BPJS Ketenagakerjaan, dan Tokio Marine Life Indonesia.Â
Tidak kurang 300 praktisi, profesional, dan pemerhati dana pensiun akan hadir dan berkumpul dalam "pestanya para praktisi dan profesioanl di bidang dana pensiun" ini. Harapannya, IRO 2018 dapat memberi kontribusi dan masukan dalam merumuskan langkah-langkah strategis untuk mengembangkan industri dana pensiun di Indonesia yang dianggap masih kecil volumenya. Plus, menjadi bagian untuk membangun "kesadaran masyarakat" akan pentingnya dana pensiun. Istilahnya, Kerja YES Pensiun OKE ....
Apa sih tujuan IRO 2018?
- Merumuskan upaya revitalisasi program pensiun sebagai indikator kemajuan negara dan alternatf pendanaan investasi jangka panjang.
- Mengoptimalkan angka partisipasi program pensiun bagi pekerja di Indonesia
- Memformulasikan kebiasaan menabung untuk masa pensiun
- Menggagas rekomendasi konkret terkait skema dan lansekap industri Dana Pensiun di Indonesia yang perlu dioptimalkan.