Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kenapa Kamu Susah Tenang di Tahun Politik?

31 Agustus 2018   17:50 Diperbarui: 31 Agustus 2018   18:06 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa kamu susah tenang di tahun politik? Karena kamu berisik. Ribet sendiri dan terlalu banyak ngoceh. Atau bisa jadi kamu penuh sentimen. Lha wong, mereka sudah berpelukan. Kamu masih saja berkicau. Pantas susah tenang. Tenanglah sejenak. Toh, segala sesuatunya sudah jelas. Gak perlu dipersoalkan.

Tenanglah. Tenang itu diam. Tidak gelisah, gak rusuh. Kalau urusan keadaan atau perasaan ya aman dan tenteram. Sama sekali gak perlu memaksa argumen dan komentar kita. Kalau akhirnya malah menimbulkan sentimen. Capek sendiri dan lalu mengajak yang lain untuk capek seperti kamu. Ciyus begitu?

Tenang. Dan fokus saja pada hal-hal yang baik, yang positif. Gak usah cari lemahnya orang lain, jeleknya pemimpin. Kalo salah ya perbaiki, kalo fakta yang sikapi. Gampang kan kalo tenang. Seperti gaya hidup, omongan dan ocehan itu gak akan pernah ada habisnya. Gak usah paksa orang terima pendapat kita, selayaknya pula gak usah paksa menebar pikiran kita bila tambah bikin kisruh.

Katanya kamu, ingin negeri ini lebih baik. Bertindaklah untuk lebih baik. Berjuanglah dengan cara-cara baik, santun dan penuh kasih sayang. Kamu boleh kok benci, boleh tidak suka. Tapi kamu juga boleh untuk berkata-kata dengan baik.

Kan kamu yang ajari aku. Katanya "Allah tidak mengajarkan cara yang tidak baik untuk kebaikan. Tapi kenapa kamu berpikir cara itu baik?"

Tenanglah. Kan memang dunia ini tempatnya yang tidak sempurna, tempatnya orang salah. Mari kita perbaiki saja. Kan kamu juga yang bilang "Kita butuh hujan untuk bisa meraih pelangi". Itu berarti, gak semua yang kita pikir akan selalu berjalan sesuai harapan. Pasti ada saja tantangan dan ujian yang harus dihadapi.

Jadi, tenanglah.

Karena sekeras apapun kamu berjuang. Sungguh kamu tidak bisa mendapatkannya. Hanya Allah yang akan memberikannya. Dan itu memang pantas untuk kita. Maka tenanglah dulu ... ciamikk #TGS #2019SalingPelukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun