Tapi ketahuilah, bangsa lain bahkan negara super power pun punya hutang lebih besar dari bangsa Indonesia. Tidak ada satu negara di belahan bumi ini yang tidak punya hutang. Semua punya hutang karena memang di antara bangsa-bangsa itu saling membutuhkan satu sama lain.
Â
Apakah karena hutang, kita miskin?
Sama sekali tidak. Hutang itu yang membuat kita selalu berpikir dan bergerak untuk bisa lebih berdaya. Agar bangsa ini tetap bekerja untuk bisa lebih sejahtera dari hari ini. Kita boleh miskin. Tapi kita tidak pernah menangis, kita tidak pernah miskin hati. Hanya di bangsa ini, ketika bangsanya berulang tahun. Kita masih bisa menikmati, lomba tarik tambang, lomba makan kerupuk, lomba bakiak, lomba panjat pinang bukan dipinang baru dipanjat.
Â
73th Indonesia, cintai tanpa benci.
Bersyukurlah jadi bangsa Indonesia. Karena kita masih bisa beribadah dengan aman dan tenang. Masih bisa bermedia sosial tanpa perasaan takut. Masih bisa berpendapat sesuka pikiran kita. Sementara di luar sana, suara bom menghantui rakyatnya, kepulan asap roket dihidup rakyatnya, suara senjata ada di tanah lapang, hingga di rumah pun bisa meregang nyawa.
Â
Jadi, bangunlah narasi positif tentang bangsa sendiri.
Jangan terhipnotis oleh perbedaan, jangan terbuai oleh pilihan politik. Karena kita harus tetap menjaga bangsa kita sendiri. Nasionalisme kita ada di pundak kita sendiri.
Â