Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tiga Kesalahan Orang Kerja soal Dana Pensiun

15 Juli 2018   22:04 Diperbarui: 16 Juli 2018   12:05 4670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itulah 3 kesalahan orang kerja soal dana pensiun. Merasa tabungannya cukup padahal tidak cukup di masa pensiun. Merasa sudah punya dana pensiun padahal terlambat ikutnya. Merasa tahu bakal pensiun tapi tidak mempersiapkan dana pensiun yang dibutuhkannya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dana Pensiun, seperti dana pendidikan atau dana perumahan adalah hal penting yang harus disiapkan. Setiap orang kerja harus peduli pada dana pensiun. Mumpung belum terlambat, mulailah sisihkan sebagai gaji untuk dana pensiun. 

Semua orang kerja pasti ingin hidupnya di masa pensiun nyaman dan sejahtera. Semua orang kerja pasti masa pensiunnya tidak ingin merepotkan anak atau keluarganya. Maka untuk masa pensiun yang berkualitas harus diikuti aksi nyata untuk ikut program dana pensiun. Agar kerja yes, pensiun oke ...

Hai orang kerja. Jadi, apa yang Anda bayangkan saat pensiun nanti?

Bersantai di teras rumah sambil menikmati hidangan lezat. Atau rekreasi ke luar negeri yang penuh romantika. Atau momong cucu sambil penuh senyuman indah.

Sungguh, apapun yang Anda bayangkan haruslah masa pensiun yang indah. Bukan membayangkan masa pensiun dalam keadaan susah atau menyusahkan orang lain. Bukan masa pensin yang "menakutkan".

Bukankah orang bekerja hari ini untuk masa pensiun esok yang lebih sejahtera?

Untuk apa berpuluh-puluh tahun bekerja tapi gagal mencapai masa pensiun yang indah ... #LiterasiDanaPensiun #YukSiapkanPensiun #SadarPensiun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun