Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puasa Zaman Now Terasa Berat, Kenapa?

18 Mei 2018   21:29 Diperbarui: 18 Mei 2018   21:39 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puasa zaman now katanya terasa berat...

Seorang kawan bilang, "ibadah puasa itu berat...". Sudah pasti. Karena fadilah dan berkah ibadah puasa memang tiada tara. Hampir tidak ada bandingannya. Semua dilipatgandakan, semua ada hitungannya di mata Allah SWT.

Lalu, kenapa puasa terasa berat?

Bisa jadi, karena puasa dianggap beban. Menahan lapar dan dahaga, dari subuh hingga maghrib dirasa sebagai beban. Sungguh sangat berat. Jangan puasa dipakai untuk bekerja, puasa dipakai untuk tidur melulu saja pasti berat. Lagian, apa sih yang gak berat hidup di dunia. Semua terasa berat, apalagi bila terlalu cinta kepada dunia.

Puasa itu shaum, yang artinya menahan diri. Tentu, bukan hanya memahan diri dari lapar dan haus. Tapi harus mau dan mampu menahan diri dari godaan apapun. 

Menahan diri dari godaan mulut dan pikiran untuk menggunjing orang lain. Menahan diri dari memberi komen di media sosial yang gak ada gunanya, apalagi penuh prasangka. Sebelas bulan kita bebas ngapain aja, di mana saja. Tapi kini, sebulan lamanya dibatasi agar gak terjerumus pada aktivitas yang gak ada gunanya, yang bisa membatalkan pahala puasa. Itu semua tentu berat. Bukan hanya butuh komitmen, tapi menjadi ujian keimanan seseorang.

Puasa itu makin berat. Karena harus menahan lapar dan haus selama 30 hari. Itu salah, puasa itu bukan 30 hari. Puasa itu itu hanya 13 jam sehari, dan diulang selama 30 hari. Gak mungkinlah kita puasa 30 hari penuh, pasti gak kuat. Puasa setengah hati aja, udah nanyain terus kapan maghribnya? Udah ngincer makanan berbuka yang di-pengenin.

Emang bisa jadi, puasa itu berat. Karena terlalu cintanya manusia pada dunia. Jadi urusan puasa, akan terasa berat. Karena puasa memang utamanya untuk Allah SWT, untuk kehidupan akhirat setelah kita meninggalkan dunia saat waktunya tiba.

Apapun namanya. Puasa memang sangat berat. Buat mereka yang terlalu cinta dunia, buat mereka yang menguber kebahagiaan dunia. Mereka lupa bahwa dunia itu hanya senda gurau dan kesenangan semu. Bahagia di dunia sama sekali tidak menjamin bahagia di akhirat, bahagia karena rahmat Allah SWT. 

Berapa banyak di antara kita yang mengejar kebahagiaan dunia, ujung-ujungnya menjadi sengsara? Di penjara karena korupsi, gelisah karena jauh dari Allah, merasa asing karena hidupnya gersang. Walau pangkat, jabatan dan harta sudah ada dalam genggamannya. Semua itu karena mengejar kebahagiaan dunia semata. Dunia itu kalo sudah digenggam, berikutnya adalah kehancuran dalam bentuk apapun...

Dokpri
Dokpri
Maka puasa sama sekali gak berat. Bila kita ikhlas menjalankannya. Puasa bukan beban. Tapi kewajiban dan komitmen seorang hamba kepada sang pencipta. Puasa, sungguh momentum untuk kita mendekatkan diri kepada Allah SWT. Yang mungkin saja, selama ini kita terlalu jauh dari-Nya. Manusia itu, sering mengasingkan diri dari Tuhannya. Maka bulan puasa, saatnya untuk mendekati-Nya. Bermuhasabah diri sambil ibadah yang optimal, bukan hanya yang wajib tapi juga yang sunnah.

Mengapa puasa gak berat?

Karena di bulan puasa, Allah SWT melipatgandakan pahala kebaikan, menjanjikan ampunan, menyempitkan jalan keburukan dan membuka selebar-lebarnya jalan amal shaleh yang menguntungkan.

Puasa sama sekali gak berat. Karena siapapun yang berpuasa karena Allah SWT maka ia berhak meraih kebahagiaan yang hakiki. Maka puasa, isilah dengan memperbanyak kebaikan. Sehingga Allah SWT ridho dan memberkahi hidup kita di sisa usia ... wallahu a'lam bishowab, ciamikk

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun