Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Benci Saudaramu

11 Mei 2018   10:58 Diperbarui: 11 Mei 2018   11:23 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan benci saudaramu. Apalagi karena beda pilihan, beda pandangan. Jangan benci, janganlah membenci...

Siapapun jika bersaudara. Tentu, harus lebih banyak rasa kasih sayang. Bukan rasa benci. Lantas, mengapa harus membenci? Bukankah kita percaya. Bahwa tidak ada satupun saudara yang mau berbuat kerusakan kepada kita sekalipun... Maka, jangan benci saudaramu.

Saudara kita itu manusia juga.

Dan setiap orang pun pasti punya sisi lemah. Punya kelemahan, punya kekurangan. Itu semua sangat manusiawi. Lumrah tapi tetap harus diperbaiki...

Kalo saudara kita lemah, itu bukan berarti kita yang kuat? Kalo saudara kita salah, itu juga bukan berarti kita benar?. Mungkin, itu kehendak-Nya. Maka, jangan benci saudaramu ...

Kalo gak mampu mencintai. Ada baiknya pula untuk tidak membenci. Karena, kita tidak pernah bisa paksa orang lain untuk suka. Kita gak bisa paksa orang lain sama dengan kita. Itu lumrah dan manusiawi...

Lalu, kenapa ada saudara kita yang membenci kita? Mungkin, karena dia masih bergulat dengan hawa nafsu. Masih cinta pada dunia yang berlebihan. Dia tidak sedang hidup untuk akhirat. Tapi hidup untuk dunianya...

Tapi, bila ada orang lain membenci kita. Biarlah, itu urusan mereka. Dan sama sekali bukan urusan kita. Apa yang diperbuat, biarlah menjadi urusan dia sendiri. Karena apapun, pada akhirnya sesuai dengan yang diperbuatnya. Itu pasti ...

Jangan benci saudaramu...

Kita perlu merendah walau bukan berarti untuk direndahkan. Kita memang perlu mengalah walau bukan berarti untuk dikalahkan. Kita hanya ingin tetap eling, tetap sadar. Bahwa kita, belum tentu lebih baik dari mereka....

Maaf, sekali lagi maaf. Untuk saudara yang ada di sebelahku. Jangan benci pada saudaramu. Karena kita bukan apa-apa. Bahkan bkan siapa-siapa pula...

Seperti apapun kamu yang di sebelahku. Kamu tetap saudaraku. Semoga esok, jangan ada lagi benci di antara kita. Jangan ada caci-maki di dekat kita ...

Yang sudah biarlah berlalu. Yang akan datang biarlah untuk tetap lebih baik. Sudah cukup, jangan benci saudaramu !!

Karena sebentar lagi bulan puasa; bulannya kita untuk menahan diri ... dari apapun, untuk apapun. Berpuasalah, agar bisa membaikkan bukan menjelekkan ...

Salam ciamikk buat saudara di sebelahku ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun