Jadi nanti, akui saja kalo kalah. Akui saja kalo salah. Lalu perbaiki semuanya. Doakan yang baik-baik buat yang menang, buat yang benar.
Lebih baik mengakui.
Atas apa yang ada dan apa yang terjadi. Lalu berbenah diri untuk bisa lebih baik. Ingat, surga atau neraka itu tidak dipengaruhi oleh pemimpin atau siapapun. Kita bisa ke surga dan bisa ke neraka. Tinggal masalahnya, kita kerjakan perintah Allah SWT atau tidak. Kita banyak benarnya atau salahnya. Semua itu bakal ditimbang.
PENGAKUAN itu penting.
Agar mau introspeksi diri. Seperti saya punya niat dan rencana untuk segera menyelesaikan naskah tujuh buku saya yang tertunda sudah 2 tahun lalu. Tapi nyatanya, sampe hari ini belum juga selesai. Bukannya gak ditulis, sudah ditulis cuma belum mampu diselesaikan. Sementara si penerbit, tiap bulan telpon nanyain. Saya harus akui, saya mengakui belum mampu selesaikan. Gak perlu cari alasan, pokoknya belum selesai. Dan saya mengakui itu. Agar saya bisa introspeksi diri sekaligus menata diri biar lebih baik. Pun saya mengaku, selama ini mengajar tapi malas meneliti. Saya memgaku salah.
Ini sebuah PENGAKUAN.
Kita memang bukan ahli surga. Tapi kita juga gak pengen masuk neraka. Nah itu sudah pengakuan. Maka, kerjakan saja apa yang seharusnya dikerjakan.
Sungguh, PENGAKUAN itu lebih terhormat daripada mencari pembenaran. Mengaku lebih baik daripada menuding. Karena kita bukan apa-apa dan buka siapa-siapa .... ciamikk
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI