Ketika naluri dan akal berpadu, bersinergi. Di situlah manusia gak akan pernah istirahat dari kecemasan dan arogansi yang dia bangun sendiri. Menjadikan mereka selalu gak puas, dan ingin menang sendiri. Naluri dan akal kalo udah ngumpul, seremnya luar biasa. Mereka akan berbohong dan saling menipu satu sama lainnya. Itulah inti hidup di atas "keinginan yang gak pernah berhenti akan kekuasaan dan kekuasaan" (restless desire of power after power).
Adalah wajar di zaman now.Â
Setiap orang selalu melihat orang lain sebagai ancaman, sebagai serigala yang siap memangsa dirinya (homo homini lupus). Itu karena nafsu untuk berkuasa, naluri untuk menyisihkan orang lain.
Lha ini tulisan kenapa jadi ngelantur ya. Maaf deh ya. Kembali ke pepatah, alias peribahasa. Dulu nenek moyang kita, dibesarkan oleh banyak pepatah. Agar hidupnya hati-hati, ada wejangan yang dijadikan pegangan. Kalo sekarang, kita hidup di era milenial di era digital. Era di mana tanpa belajar pun semua orang bisa dan boleh "berceramah". Eranya "banyak omong tanpa perlu dilakonin". Itulah era "memberi pelajaran" tanpa perlu "mempelajarinya apalagi melakoninya". Â Â
Kita, udah hampir lupa pepatah. Nasehat yang harusnya bikin eling, bikin mawas diri.
- Awak yang tidak pandai menari malah dibilang "lantai yang terjungkat".
- Gajah bertengger di pelupuk mata tiada tampak, tapi "kuman di seberang lautan tampak".
- Bagai balam dengan ketitiran
Itu semua hanya pepatah. Tapi jika diartikan semuanya, kira-kira. "Kita gak tahu apa-apa, tapi yang disalahin orang lain terus. Maka wajar, kesalahan orang yang sedikit tampak, tetapi kesalahan sendiri yang sangat besar, gak kelihatan. Akhirnya, selalu berselisih hingga gak mampu lagi bersatu-padu."
Jika dinasehati susah. Maka pepatah-lah yang bisa jadi obatnya. Maka pepatah, harus tetap ada di tengah antara naluri dan akal manusia.Â
Zaman now ya udah begini adanya. Tapi zaman now harus paham. Sama sekali gak cukup punya pikiran yang bagus kalo gak mampu menggunakannya dengan baik.Â
Kembalilah ke pepatah agar kita tidak patah... ciamikk #TGS