Zaman now kadang aneh. Banyak orang ingin hidup sempurna, sesuai harapannya. Tapi di saat yang sama aspek susila diabaikan. Kita sering lupa, kesusilaan atau budi pekerti yang luhur. Gimana bisa bangsa ini membangun peradaban umat yang lebih baik. Bila dimensi kesusilaan diabaikan. Kalo mau bahagia lahir batin, maka kesusilaan menjadi perlu. Akhlak yang harus dikedepankan....
Mengapa ada orang baik sudi jadi orang tidak baik?
Sebagian besar, karena mereka berani menghancurkan norma susila, akhlak. Coba baca novel "Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur". Di situ jelas, betapa kebencian, kekecewaan, dan luka hati masa lalu telah merusak pikiran si tokoh wanita. Hingga susila, akhlak pun rontok. Bahkan keimanan pun dengan mudah hancur seperti pelacur.
Karakter dan perilaku yang kontra susila memang tidak disukai siapapun. Tapi di saat yang sama kita sering "terjun bebas" ke dalamnya. Hingga terjadilah pertempuran antara mereka yang "cukup susila" dan "tuna susila".
Jadi ingatlah, masih ada susila yang baik. Akhlak yang baik untuk mengutarakan niat kita yang baik. Politik yang baik, sungguh masih bisa dimainkan. Dan percayalah, gak ada bangsa yang baik bila cara-caranya gak baik, susilanya gak apik.
Karena orang baik itu ada. Bukan karena ingin dibilang baik. Atau ikut-ikutan ingin baik. Tapi sikap baik dan bertindak baik itu penting di zaman now. Untuk menghindari keadaan negeri ini diperlakukan dengan cara-cara tidak baik oleh mereka yang hidup dan ada di dalamnya ... salam ciamikk ##2019GANTIPolitikTunaSusila
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H