Menulis kreatif = tulisan atau karya yang BEDA. Apanya yang BEDA? Setidaknya kita bisa membuat karya atau tulisan yang BEDA dari berbagai unsur: 1) Perilaku menulis yang berbeda dari perilaku umum, seperti karya-karya Chairil Anwar dengan puisi ekspresif-nyatapi berlirik longgar atau Sutarji Calzoum Bachri dengan puisi mantra-nya, 2) Kecenderungan batin dalam menulis untuk menciptakan sesuatu yang baru, seperti N. Riantiarno membuat "Malin Kundang"dalam versi modern, 3) Pikiran dalam menulis yang agak menentang arus atau mungkin njlimet,seperti Danarto dengan manusia-manusia "aneh" pada setiap karyanya, dan 4) Karya tulisan yang cenderung baru, baik isi maupun hasilnya, seperti Cerpen Putu Wijaya, Drama Arifin C Noer yang plot-nya sering non konvensional.
Jadi, mulailah untuk menulis kreatif. Menulis dengan cara yang beda untuk sastra. Menulis kreatif adalah kompetensi. Seperti dalam buku "Kompetensi Menulis Kreatif" karya Syariudin Yunus, yang diterbitkam Ghalia Indonesia pada 2015 lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H