Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang-orang Lelah "Zaman Now"

13 Maret 2018   14:27 Diperbarui: 13 Maret 2018   14:41 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coba cek deh di sekitar kita. Sekarang ini banyak orang yang lelah. Cepat lelah atau makin lelah. Alias kecapean. Zaman now, makin banyak saja orang-orang lelah.

Lelah itu sama dengan penat, letih, payah, atau lesu. Dan sebab lelah, tidak harus kurang tidur. Karena zaman now itu aneh. Makan kebanyakan lelah, kerja di kantor lelah, jalan-jalan pun katanya lelah. Makin gak jelas aja definisi lelah. Dia yang pengen, dia juga yang mengeluh lelah.

Apalagi sekarang, musim pilkada musim pilpres. Pastinya, makin banyak saja orang yang lelah. Yang lagi "nyalon", lelah kampanye lelah keliling-keliling cari dukungan bisa bisa berkuasa. Yang jadi "pendukung calon" juga sama lelahnya. Hujat sana hujat sini, tebar hoaks sana hoaks sini. Biar calon idolanya bisa menang. Terus, dia sendiri gak dapat apa-apa. Makin lelah saja orang zaman now, segala rupa ditanyain. Tanya ini tanya itu, tanya begini tanya begitu. Pantas banget, hidupnya lelah.

Orang-orang lelah. Hidupnya berasa letih, berasa sulit. Bahkan orang lelah seringkali malah jadi ribet. Hal yang gak harus diurusin malah diurusin. Hal yang gak penting, malah dipenting-pentingin. Bahkan hal gak gede malah digede-gedein. Makin lelah aja hidupnya.

Begitu ketemu temannya. Atau di malam hari. Orang-orang lelah itu bilang, "sungguh, hidup ini melelahkan". Hmmm...

Gimana gak lelah hidupnya?

Hidupnya dibikin sulit sendiri, hidup dibikin susah. Emang yang sulit apa sih? Terus yang susah itu apa? Kata siapa sulitdan susah? Dibandingkan apa dan siapa kok bisa jadi sulit dan susah? Jadi sebenarnya, hidup yang sulit apa diri kita sendiri yang sulit? Coba di cek...

Hidup itu sederhana, dan sama sekali gak susah.

Hidup itu susah kalo dijadiin beban, bukan harapan. Hidup itu lelah karena bukan dianggap anugerah. Hidup sama sekali gak susah, gak lelah kalo dijadiin ibadah. Bukan hidup yang penuh resah gelisah. Kadang orang-orang lelah itu lupa. Dunia itu ada untuk bersiap ke akhirat. Kita itu siapa, dari mana dan mau ke mana pada akhirnya ...

Lelah. Gimana gak lelah?

Cuma urusan politik dijadiin intrik. Cuma urusan medsos dijadiin desas-desus. Urusan gak penting dijadiin penting. Lelah pastinya, kalo bertindak di tempat yang salah. Lelah, karena hidupnya hanya kamuflase bukan realitas. Lelah, hidup dalam harapan bukan kenyataan.

Lelah, pantas banget. Kalo kawan malah djadiin lawan. Sesepuh malah dijadiin musuh. Hidup dalam ego yang membabi-buta. Lalu, semua orang dianggap salah. Hanya dia sendiri yang benar. Makin lelah deh...

Makin lelah saja hidupnya. Karena kita lupa. Allah itu kasih kita hidup bukan karena kita butuh hidup. Tapi karena ada orang di sekitar kita yang butuh kita. Jadi kerjakan itu saja. Pasti gak bakal lelah kok...

Gak usah lelah-lelah. Karena bisa frustasi, bisa stress, bisa melelahkan. Maka kerjakan saja "bagian" kita, gak urusain "bagian" orang lain. Biar gak lelah.

Hidup itu gak bakal lelah.

Karena peluangnya hanya dua saja. Hidup itu kalo gak "ibadah" ya jadi "ujian". Hidup itu kalo gak "bersyukur" ya "bersabar". Maka semuanya, pun harus sungguh-sungguh. Gak boleh asal-asalan. Biar gak lelah biar gak salah. Karena ngeri banget kalo di dunia aja salah, apalagi di akhirat?

Pangkat, jabatan, harta, pekerjaan atau apapun. Sama sekali gak berguna kalo gak jadi ibadah. Lalu, mengapa harus lelah?

Lelah itu gak masalah. Bila bertambah dalam ibadah. Lelah itu boleh dan sangat boleh bila menjadikan kita dan orang lain lebih berarti. Karena selalu ada yang baik untuk dilakukan...

Apakah hari ini kamu masih lelah?

Tambahlah ibadah agar gak lelah, agar lebih cerah. Karena hidup itu hanya sepenggal kisah. Tentang dunia untuk akhirat, tentang ibadah bukan keluh kesah, tentang anugerah bukan gelisah.

Kamu pasti lelah.

Karena membandingkan kelemahan kamu dengan kelebihan orang lain. Karena ngurusin orang lain hingga lupa ngurusin diri sendiri. Bahkan hidup kamu bukan lagi "apa adanya" tapi "ada apanya".

Lelah itu pasti ada. Ketika kita sibuk gak karuan. Tapi melupakan syukur di hadapan. Gak usah sok lelah, apalagi lelah. Buatlah semuanya cerah lagi ibadah ...  ciamikk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun