Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Raker Perkumpulan DPLK, Simbol Kebersamaan untuk Program Pensiun Pekerja

10 Maret 2018   10:02 Diperbarui: 10 Maret 2018   10:13 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu, dukungan regulasi yang memadai sangat diperlukan. Namun, kita harus pula memahami bahwa keadaan ideal yang diharapkan pasti bisa berubah bila kita sebagai pelaku pun bisa berbuat yang terbaik untuk industri DPLK ke depannya.

Dalam kebersamaan, semua unsur di luar kita adalah penunjang atau pelengkap. Tapi kita, pelaku industri DPLK adalah pemain utamanya. Kita yang akan menentukan maju tidaknya industri DPLK ke depan. Kebersamaan di DPLK, sangat membutuhkan KONSOLIDASI dan KOMPETENSI. Untuk menjawab peluang dan tantangan program pensiun di era milenial, di zaman now.

Rakernas Perkumpulan DPLK 2018. Tidak lebih dari upaya memperkuat kebersamaan di antara pelaku industri DPLK di Indonesia. Karena kebersamaan itu penting untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari sekarang, program pensiun yang baik dan memenuhi harapan para pekerja. 

Industri DPLK menyadari kebersamaan itu indah dan melebihi dari apapaun. Salam PDPLK #YukSiapkanPensiun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun