Karena zaman now. Berapa banyak orang tenar lagi terkenal, justru "merasa kesepian" saat pulang ke rumah. Orang-orang hebat yang "menangis" di kala sendirian. Orang-orang tenar yang akhirnya masuk penjara. Kenapa bisa begitu? Karena mereka pengen tenar dan gagal menjadi "orang biasa". Terlalu merasa terkenal, terlalu merasa kondang. Ironis tho....Â
Gak usah pengen tenar. Gak usah terkenal. Jadi orang biasa saja. Tapi bermanfaat buat orang banyak. Itu sudah cukup.
Untuk apa diikuti banyak orang, punya massa banyak. Bahkan ditempelin teman kesana kemari tapi malah menjadikan HATI LEBIH KERAS. Untuk apa tenar, ngetop, dan popular tapi gak mampu jadi ORANG YANG LEMBUT, ORANG YANG BAIK. Hati, pikiran, dan kata-katanya kotor. Malah jadi senang menghujat, memprovokasi, atau menebar kebencian. Bahkan pikirannya negatif doang.
Apalah namanya. Orang tenar. Orang terkenal, orang kondang, orang hebat itu kadang lebih banyak menipu diri. Mereka merasa luar biasa dan sudah jadi apa-apa. Padahal di sisi Allah, mereka bukanlah siapa-siapa.Â
PENGEN TENAR
Gak usah punya obsesi tenar. Karena dunia itu sementara. Dan hanya tempat tuk bersiap ke akhirat. Lebih baik gak tenar asal punya manfaat. Lebih baik gak terkenal asal tetap bisa menebar kebaikan. Gak usah tenar di bumi. Tapi kesasar di akhirat.
Seperti kisah Uwais Al Qarni, "Jadilah hamba yang sangat terkenal di langit . Tapi tak terkenal di dunia". Hidup itu gak butuh tenar. Tapi butuh seimbang, dunia dan akhirat. Buat apa tekor asal kesohor ... ciamikk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H