Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setujukah Pak Jokowi Bersanding dengan Pak Prabowo?

3 Maret 2018   09:09 Diperbarui: 3 Maret 2018   09:19 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita dikasih kelebihan agar cukup atau kaya. Kenapa? Kelebihan yang dimiliki manusia itu dikasih Allah untuk menutupi kekurangannya. Allah mau kita seimbang. Allah pun jaga keseimbangan kita. Lalu, mengapa masih ada manusia yang "enggan bersanding" dengan Allah? 

Makanya ada "bersanding". Biar seimbang dalam hidup. Pikiran harus bersanding dengan hati. Tindakan bersanding dengan perkataan. Hasrat fisik seimbang dengan hasrat batin. Orang itu kalo ketawa melulu bisa gila. Tapi kalo sedih terus juga bisa sakit. Makanya butuh seimbang, harus bersanding.

Kenapa zaman now banyak orang stress, nyinyir melulu. Galau gelisah resah mendesah. Bahkan gak bisa terima orang lain berbuat yang baik. Karena oeang itu hidupnya gak seimbang. Jarang bersanding di berbagai realitas kehidupan. Fantasinya lebih dominan dari realitas. Sudahlah, "apa adanya" saja. Gak usah pengen "ada apanya".

Bersandinglah sekarang. Buatlah seimbang. Jangan membaca melulu tanpa mau menulis. Jangan berbicara melulu tanpa mau  mendengar. Hidup itu, ada plus ada minus. Ada suka ada duka. Ada setuju ada gak setuju. Itu semua makan bersanding; seimbang. Agar tercapai rasa saling pengertian antara dua kutub yang berbeda dalam hidup kita, dalam diri kita.

Hidup normal saja itu baik. Tapi jauh lebih baik, hidup seimbang. Lahir maupun batin, dunia maupun akhirat. Selamat bersanding sahabat .... ciamikk #Bersanding #HidupSeimbang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun