Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Sih Orang Zaman Sekarang Gampang Marah?

23 Februari 2018   22:39 Diperbarui: 23 Februari 2018   22:46 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu lagi marah ya? Emang kenapa sih?

Capek atau kelamaan antre. Atau kesel sama orang lain. Sabar aja ya...

Gak tahu kenapa, zaman now itu makin banyak orang jadi gampang marah. Marah-marah mulu. Gak di dunia nyata, gak di medsos. Kenapa sih...

Gampang marah. Bawaannya marah-marah. Abis itu memprovokasi. Sebagai tanda gak setuju alias benci. Tiba-tiba, sifat marah berubah jadi kebiasaan. Tanpa bisa diredam lagi. Kalo gak orang lain yang kena marah. Negara juga bisa dimarah-marahin. Negaranya sendiri diomelin. Para pemarah itu pun bersahut-sahutan. Hingga lupa, gimana cara mengakhirinya?

Marah itu kata sifat. Artinya, "sangat tidak senang", berang atau gusar. Lalu berubah jadi kata kerja jika diulang jadi "marah-marah", gampang marah atau doyan marah. Kerjanya gemar memarahi, seneng marah-marah. Gak ada alasannya aja marah, apalagi yang ada alasannya.

Orang yang gampang marah. Pasti gak boleh disanggah. Jangan dilarang. Karena katanya, marah itu manusiawi. Atau kita dibilang sok tahu, kayak gak pernah marah aja. Iya juga ya. Baca tulisan yang panjang kayak gini, juga bisa marah-marah. Capek bacanya, kepanjangan. Marah yang paripurna.

Gampang marah, emang sih gak dilarang. Cuma kalo mau marah ya sekali-kali aja. Topiknya juga beda-beda kek. Jangan marah cuma soal itu-itu doang. Atau bawaannya marah kalo ngeliat orang yang itu-itu aja. Marah kok terus-terusan, kayak komik aja. Dongkol banget sama orang yang itu-itu doang.

Zaman now itu. Ada orang yang kalo udah marah susah banget reda-nya. Ada lagi yang cepat marah tapi cepat reda. Ada juga yang lambat marah lambat reda. Tapi kalo boleh milih yang kayak saya aja "lambat marah tapi cepat reda". Keren kan...

Orang marah kadang agak aneh. Kenapa sih kalo marah harus suaranya keras atau meledak-ledak. Pantes, kalo marah jadi identik dengan caci-maki, hujatan dan sebagainya. Emang gak bisa ya kalo marah suaranya lembut gitu?

Gampang marah. Marah zaman now kayaknya dah jadi penyakit musiman. Apalagi jelang pilkada atau pilpres. Asal beda pilihan, beda idola, beda argumen langsung dah marah-marah. Lihat aja bentar lagi, akan datang musim marahan gara-gara urusan politik.

Kalo dipikir buat apa sih marah?

Gak marah-marah aja mati. Apalagi lagi marah-marah tahu-tahu mati. Serem banget matinya hehe. Kita suka lupa, orang kuat itu kan bukan orang yang jago berantem atau bergelut. Tapi orang yang jago mengelola marah, bahkan mampu mengendalikan kemarahan.

Udah waktunya. Jangan gampang marah.

Kalo baca sejarah, Nabi Muhammad SAW itu gak pernah sakit seumur hidupnya. Tahu gak kenapa? Karena beliau gak pernah marah. Logikanya sederhana, berarti orang sakit itu karena doyan marah. Atau setidaknya "gagal" mengelola kemarahan, gak mampu mengendalikan marah. Miskin jiwa besar, fakir hati lapang.

Marah boleh. Tapi gak usah diperpanjang. Apalagi terus-terusan marah cuma soal yang itu-itu lagi. Mau marah silakan, asal jangan malah jadi dosa. Masa dari matahari terbit sampe terbenam masih tetap marah. Orang tua kita dulu bilang, "cuka itu merusak madu". Itu artinya, marah bisa merusak amal....

Kamu udah gak gampang marah kan?

Lagani buat apa sih marah. Kan orang yang marah belum tentu lebih baik daripada orang yang dimarahi. Rileks aja ya, jangan marah-marah melulu.

Kamu tahu gak?

Marah atau benci itu sama dengan cinta lho. Karena marah itu berkobar akibat hal-hal kecil saja; hal yang sepele doang... jangan marah ya kamu, salam ciamikk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun