Seperti jalanan, ada yang lurus ada yang bengkok alias nikung. Hidup dan apapun, seringkali dihadapkan pada dua pilihan. Ada yang setuju, ada yang tidak setuju. Ada plus ada minus. Ya, begitulah. Mau lurus atau bengkok, ya terserah kita aja.
Lurus - bengkok. Itu terserah kita.
Buat sebagian orang, pilihan itu agak susah. Bisa sumir atau memang dibikin sumir. Seperti di jalan, terkadang ada saja orang yang sulit menentukan arah. Wajar kalo akhirnya "nyasar". Gak hanya butuh ilmu, lurus atau bengkok juga butuh sikap dan kesadaran. Tapi tetap saja "terserah kita".
Sederhana saja. Lurus apa bengkok.Â
Itu bukan pertanyaan. Tapi refleksi diri. Atau bolehlah dibilang muhasabah diri; menilai diri sendiri. Ibarat perjalanan, sebenarnya jalannya udah lurus atau masih bengkok?Â
Tahun udah berganti. Banyak hal sudah berubah. Terus, kita gimana? Udah sampai mana? Dari mana sih kita dan hendak ke mana? Terus, besok mau apa? Â Sederhana, tinggal dicek aja, tinggal dievaluasi. Masih lurus atau ada bengkok...
Ngomongin, lurus apa bengkok.Â
Sebenarnya sih gak penting-penting amat. Artinya juga kita udah pada tahu. Lurus itu apa? Bengkok itu apa? Sangat jelas.
Cuma kadang, realitasnya bisa beda.
Maklum zaman now. Gak sepenuhnya "apa adanya". Suka ada yang direkayasa. Seperti foto, kadang di-cropping dan di re-touch biar tampak lebih indah, lebih cantik atau lebih ganteng.
Seperti lurus apa bengkok.