Tapi patut kamu ketahui. Kartu kuning bahkan peluit kamu sama sekali tidak berguna. Â
Karena kamu "buta norma". Kamu tidak tahu aturan dalam sebuah pertandingan. Kamu tidak bicara apa-apa. Mungkin kamu tidak tahu apa-apa. Sama sekali, tidak ada isu yang "membumi" yang kamu utarakan. Sayang anak muda, jika kamu berlelah-lelah untuk sensasi bukan esensi.
Berhati-hatilah, anak muda.
Saya khawatir, kamu jadi manusia yang "terlalu keras berteriak mulut ketimbang berjbaku pikiran". Lebih dari itu, jangan-jangan kamu lebih suka berdiskusi dan ngomongin orang tanpa pernah mau membaca buku.
Sekali lagi, kamu buta norma, anak muda.
Kamu kuliah di kampus negeri. Tapi kamu lupa berterima kasih kepada negeri ini.
Belajarlah lagi, anak muda.
Agar kamu tahu. Hidupmu bahkan negaramu bisa baik bukan hanya ditentukan oleh kartu yang baik. Tapi kita butuh cara dan norma untuk memainkan kartu buruk dengan baik.
Anak muda pengacung kartu kuning.
Ali bin Abi Thalib yang bilang. "Kalau kamu tidak ingin susah, maka jangan menyusahkan orang lain". Itu sudah cukup. Selamat "bertanding" lebih keras lagi anak muda dan tak akan pernah ada "kartu kuning" untukmu ... #KartuKuning
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H