Kemarin malam udah pada lihat gerhana bulan belum? Si blood sama si moon moon itu? Udah ya. Namanya keren banget ya itu gerhana. Gerhana bulan yang aneh, kalo gak mampu menjadikan kita lebih bersyukur.
Terus kalo udah lihat, gimana?
Ya gak gimana-gimana sih. Itu cuma fenomena alam. Tapi satu yang pasti, ada yang atur itu semua terjadi. Ada yang atur, ada yang tentukan harus begitu. Siapa lagi kalo bukan Yang Maha Esa, Allah SWT.
Kita manusia, sering kali kagum pada produk Allah. Sering kali heboh dan salut pada apa saja yang sudah diatur Allah. Tapi di saat yang sama, manusia itu "jarang kali" mau bersyukur. Mensyukuri karunia dan anugerah Allah itu penting.
Syukur itu. Memang soal sederhana. Dan semua orang juga paham. Tapi gak banyak orang yang mau wujudkan syukur. Kagum, heboh terhadap apa yang dilihat kasat mata. Tapi seringkali gak heboh dalam mewujudkan syukur. Kerjanya ngeluh, kerjanya sibuk sama urusan orang lain.
Gimana gak syukur?
Kata kita, orang lain hidupnya enak. Sementara orang lain bilang kita hidupnya enak. Semua itu cuma kasat mata saja. Seperti gerhana bulan, indah dilihat dan kasat mata menakjubkan. Maka seketika "mata melihat" di situ seringkali syukur dilupakan. Orang kalo udah "terjebak" urusan dunia, di saat itu pasti lupa syukur bahkan lupa bakal mati.
Bukan bersyukur.
Giliran kemarau, malah pengen hujan.
Giliran hujan, malah pengen kemarau.
Lagi diam di rumah pengennya pergi. Ehh, udah pergi pengen buru-buru pulang ke rumah. Lagi tenang pengen cari keramaian. Ehh udah di keramaian, mengeluh pengen cari ketenangan.