Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Kamu Harus Gusar?

28 Desember 2017   21:00 Diperbarui: 28 Desember 2017   21:47 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi sering diomelin gara-gara sekolah. Dan gak mampu menuhin harapan orang tua. Sekolahnya udah berat bawa gembolan kayak mau naik gunung, belajar sampe 8 jam sehari tambahin les, masih dimarahin. Kalo di rumahnya ada arca, bisa ditendangin tuh tiap pulang sekolah hehe.

Gak usah gusar orang tua.

Aslinya, gak ada kok anak yang bodoh. Menurut saya, yang terjadi adalah "guru yang gak optimal mengajar". Metode-nya begitu-begitu aja. Giliran teori dipakai praktik, disuruh praktik malah teori. Suka ketuker-tuker, belajar zaman now.

Jadi gak usah gusar sama anak.

Kasihan anak-anak kita. Mereka terlalu sering dijadikan objek belajar yang berlebihan. Murid dan kelas sering kali dijadikan alat untuk "guru bersiasat", atas nama pembelajaran.

Sudahlah, tidak perlu gusar. Tidak perlu marah dalam hal apapun, sebab apapun. Masih banyak yang bisa dilakukan untuk yang lebih baik ke depannya. Jangan hancurkan, anak-anak kita karena kita gusar.

Gusar itu gampang. Marah itu mudah.

Tapi gusar kepada siapa, atas tujuan apa, kenapa kita harus gusar? Itu penting ditanyakan ke diri kita sendiri, apakh kita memang harus gusar .... ciamikk #GakUsahGusar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun