Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Mahasiswa UNJ Belajar Menulis Berita

22 Desember 2017   22:20 Diperbarui: 22 Desember 2017   22:48 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Sebagai antisipasi terhadap dinamika media sosial kian masif dan pentingnya memahami dunia jurnalistik, prodi Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Jakara selenggarakan workshop penulisan berita jurnalistik bertajuk "Penulisan Berita; Dari Proses Menuju Kompetensi" yang diikuti 35 mahasiswa semester 5 prodi Sastra Indonesia di Kampus UNJ Rawamangun Jakarta, Jumat (22/12).

Menghadirkan pembicara Syarifudin Yunus, penulis buku dan mantan wartawan, workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis berita, dari mulai proses hingga menjadi kompetensi.

"Workshop ini diharapkan dapat mengoptimalkan kemampuan penulisan berita mahasiswa. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk keperluan jurnalisme warga" ujar Syarifudin Yunus di sela acara, didampingi Dr. Gres Gracia Azmin, dosen pengampu Jurnalistik.

Pesatnya perkembangan dunia jurnalistik, mengharuskan mahasiswa untuk mendekati dunia jurnalistik melalui kemampuan menulis berita yang baik. Karena itu pengenalan terhadap proses pembuatan berita sangat penting dikedepankan. Berita adalah laporan tercepat yang harus bisa dikabarkan seluas-luasnya. Untuk itu, berita harus dikelola dengan teknik yang tepat; dari mulai mendapatkan bahan, menuliskan hingga menyebarluaskannya. Oleh karena itu, prasyarat menullis berita berupa 1) aktual, 2) faktual, 3) penting, dan 4) menarik harus dipenuhi.

Dalam kesempatan ini, mahasiswa pun diajarkan cara menulis berita secara mudah melalui teknik "key messages" atau pesan inti yang ingin dituliskan dalam berita, sesuai hasil liputan atau interview yang dilakukan. Cara penulisan berita dapat dilakukkan melalui tiga cara: 1) teknik adikasimba (apa-dimana-kapan-siapa-mengapa-bagaimana), 2) teknik piramida terbalik, yang menempatkan isi berita terpenting di bagian awal, dan 3) teknik priamida, yang menempatkan isi berita terpenting di bagian akhir.

"Materi workshop penulisan berita ini sangat aplikatif. Mudah diterapkan asal kita mampu memahami dengan baik proses penulisan berita untuk jurnalistik. Inilah momentum saya sebagai mahasiswa untuk merealisasikan kemampuan menulis, khususnya berita" kata salah satu mahasiswa peserta workshop.

Maraknya informasi yang tersaji di media sosial hingga menumpuknya berita yang menyita perhatian publik, menuntut mahasiswa untuk berperan aktif dalam menyajikan berita yang aktual dan faktual, bukan berita palsu yang disebarluaskan.

"Secara prinsip, apapun yang terjadi di sekitar kita dapat dijadikan berita. Namun untuk menuliskannya dibutuhkan kompetensi menulis berita, di samping harus berdasar fakta dan bersifat aktual. Karena itu, mahasiswa harus punya skill menulis berita. Agar mampu membuat berita dengan baik. Kampus harusnya mampu menjadi inkubator informasi dan berita yang sehat dan mencerdaskan di tengah maraknya berita palsu (hoax) seperti sekarang" tambah Syarifudin Yunus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun