Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Baca Lalu Tulis, Workshop Literasi SMPN 252 Jakarta

15 Desember 2017   12:58 Diperbarui: 15 Desember 2017   13:27 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era gawai memang tak bisa dihindari. Namun membangun budaya literasi juga harus terus ditegakkan. Apalagi di kalangan sekolah dan siswa, tradisi baca dan tulis mutlak harus dibiasakan. Harapannya, anak-anak sekolah akan termotivasi dalam membaca lalu dituangkan ke dalam tulisan karyanya sendiri.

Dalam upaya meningkatkan gerakan literasi di sekolah, SMP Negeri 252 Jakarta Timur menggelar "Workshop Literasi - Pengurus OSIS" pada Jumat & Senin, 15 & 18 Desrmber 2017. Bertindak sebagai nara sumber: Syarifudin Yunus, M.Pd., Dosen Unindra dan Penulis buku yang giat di dunia literasi. Acara dibuka oleh Nasrudin, Kepala SMPN 252 dan diikuti sekitar 40 siswa pengurus OSIS.

Dalam workshop ini, siswa dilatih untuk memperbanyak kosakata sebagai syarat untuk memahami bacaan dan modal dasar untuk menulis. Siswa sangat antusias mengikuti latihan kosakata. Selain itu, siswa juga dilatih untuk menulis setelah membaca berdasarkan apa yang dirasakan dan apa yang dialami. Sehingga nantinya, karya siswa nantinya dapat dipublikasikan, baik di majalah dinding atau diterbitkan menjadi buku.

Dalam kesempatan ini, Syarifudin Yunus pun menekankankan pentingnya membangun budaya literasi di sekolah. Dan untuk itu, ada 7 Resep POSHKOM  untuk Membudayakan Literasi di sekolah:

1. Paham akan pentingnya membaca (kosakata, wawasan, kesabaran, karakter) sebagai landasan untuk menulis.

2. Optimalkan perpustakaan sekolah; dibuat menjadi menarik dan siswa harus setiap hari kunjung ke perpustakaan.

3. Sekolah harus budayakan membaca.

4. Hadiahkan buku sebagai tradisi.

5. Komunitas baca perlu dibentuk di sekolah.

6. Omong setelah membaca sebagai kebiasaan.

7. Menulis setiap hari. Mulailah dengan menulis catatan harian tentang apa yang dirasakan, dialami, diketahui, dipikirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun