Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Prof. Conny Semiawan Luncurkan Buku "Strategi Pengembangan Otak"

25 November 2017   20:29 Diperbarui: 25 November 2017   20:35 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Neurosciencekini dapat menjadi basis pembelajaran di sekolah. Karena pada dasarnya, perilaku manusia dapat diamati dari aktivitas yang terjadi di otak, itulah konsep belajar "brain based learning" atau pembelajaran berbasis otak.Simpulan itulah yang ditekankan dalam peluncuran dan bedah buku "Strategi Pengembangan Otak; dari Revolusi Biologi ke Revolusi Mental" karya Prof. Dr. Conny Semiawan pada hari ini, 25 November 2017 di Jakarta.

Dihadiri 170 peserta dan tokoh pendidikan Indonesia, tampil sebagai pembedah buku Guru Besar Universitas Negeri Jakarta ini adalah Prof. Intan Ahmad, Ph.D (Plh. Rektoor UNJ/Dirjen Belmawa Kemenristekdikti) dan Letjen TNI (Purn.) Kiki Syahnakri (Mantan Wakasad). Acara ini digelar atas kerjasama Yayasan Rawamangun Mendidik, Yayasan LIA, dan Yayasan Jati Diiri Bangsa.

"Pendidikan semestinya tidak hanya berorientasi kognitif. Tapi dapat memacu kepedulian. Pendidikan harus mampu membantu orang lain. Buku ini telah memformulasikan dimensi biologis yang mampu bergerak menjadi dimensi mentalitas. Karena otak telah dilatih untuk peduli. Revolusi mental memang harus dimulai dari otak. Karena otak yang menentukan kita mau berbuat apa" ujar Prof. Intan Ahmad.

Pembedah lainnya, Letjen (Purn) Kiki Syahnakri menyatakan buku yang ditulis Prof. Conny sangat layak untuk membentuk karakter bangsa karena dihasilkan melalui penelitian yang mendalam, selama 5 tahun. "Maka dunia pendidikan harus membuka ruang kreatif kepada siswa. Bukan mengeneralisasikan semua potensi siswa ke dalam proses belajar yang kaku" tambahnya.

Di usia yang ke-87 tahun dan bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional, Prof. Dr. Conny Semiawan melalui buku "Strategi Pengembangan Otak" ini ingin menegaskan bahwa untuk memenuhi bakat kreativitas yang selaras dengan kecepatan belajar sangat diperlukan cara yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka "brain based learning" menjadi pilihan yang tepat, sebagai model pembelajaran di sekolah.

"Dulu ada istilah buah apel jatuh tidak jauh dari pohonnya. Anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Penelitian saya membuktikan bahwa ilmu biologi membuktikan struktur kognisi manusia dapat berubah. Revolusi biologi bisa menjadi revolusi mental. Asal ekspresi gen manusia mampu berkomunikasi dengan lingkungan secara tepat" ujar Prof. Dr. Conny Semiawan, sang begawan pendidikan Indonesia.

Kehadiarn buku ini, sejatinya dapat mempertegas jargon "revolusi mental" yang diusung Presiden Jokowi, khususnya dalam membentuk karakter bangsa melalui pendidikan dan kegiatan belajar mengajar di sekolah. (Rif)

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun