Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Koalisi Budaya Literasi vs Koalisi Politik

9 November 2017   00:02 Diperbarui: 9 November 2017   13:41 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karena itu, TBM (Taman Bacaan Masyarakat) Lentera Pustaka yang berlokasi di Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor sangat peduli untuk membangun koalisi budaya literasi di masyarakat, di lingkungan, di keluarga bahkan di sekolah. Lalu bagaimana caranya untuk membangun koalisi budaya literasi ?

Setidaknya, ada 7 (tujuh) cara yang harus ditempuh demi tegaknya koalisi budaya literasi; tumbuhnya budaya membaca dan menulis dalam diri seseorang:

1.   Paham akan pentingnya membaca (karena dapat menambah kosakata, wawasan, kesabaran, karakter) sebagai landasan untuk menulis.

2.   Optimalkan perpustakaan di manapun; agar tercipta kesempatan untuk membaca.

3.   Sekolah harus membudayakan membaca sebagai gaya hidup siswanya.

4.   Hadiahkan buku sebagai kebiasaan untuk segala momentum kehidupan.

5.   Komunitas baca harus dibentuk dalam setiap aktivitas pergaulan atau di lingkungan.

6.   Omong sedikit tapi harus banyak membaca. Jadikan membaca sebagai kebiasaan, tanpa perlu banyak omong.

7.   Menulislah setiap hari. Tanpa menulis, maka sulit tercipta budaya literasi.

Maka dari itu, TBM Lentera Pustaka berkomitmen untuk menghidupkan budaya literasi; koalisi budaya literasi yang "mengawinkan" kebiasaan membaca dan menulis sebagai aktivitas sehari-hari.

Apapun bentuknya, budaya literasi harus dipahami sebagai perilaku atau perbuatan bukan sebatas pelajaran atau teori. Aktivitas membaca dan menulis harus menjadi gaya hidup di era digital era milenial seperti sekarang. Karena jika tidak, maka kita akan tersingkir "di makan" zaman dan peradaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun