Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alumni Mengabdi; Sekilas IKA UNJ

16 September 2017   09:57 Diperbarui: 16 September 2017   10:36 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ALUMNI MENGABDI.

Sungguh tidak perlu banyak diskusi lagi. Setiap alumni harus "bergerak" untuk mewujudkan pengabdian tanpa batas. Alumni dan civitas akademika UNJ harus bersinergi untuk merealisasikan bakti kepada almamater. ALUMNI MENGABDI harus mampu mengkolaborasikan potensi dan kompetensi yang dimiliki seluruh alumni UNJ dalam satu wadah "perbuatan" yang lebih baik, yang lebih mencerahkan.

Bercermin dari spirit itulah, Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta atau lebih dikenal dengan IKA UNJ berkomitmen kuat untuk merealisasikan "ALUMNI MENGABDI". Maka IKA UNJ mengajak semua alumni UNJ dan civitas akademika UNJ untuk bergerak bersama agar mampu memberi manfaat kepada orang banyak.

Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta (IKA UNJ), sebelumnya bernama IKA IKIP Jakarta yang berdiri pada 20 September 1969 (48 tahun). Berubah menjadi IKA UNJ pada Mubes ke-IV pada Juni 2000. IKA UNJ beranggotakan lulusan FKIP UI, Sekolah Tinggi Olahraga (STO), IKIP Jakarta dan kini menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Hingga kini, alumni UNJ diperkirakan mencapai lebih dari 110.000 alumni. Sungguh, menjadi kekuatan besar,  bila dapat disinergikan dan diwadahi untuk memberi pengabdian kepada alamamater. Sebagai organisasi nirlaba, IKA UNJ bertujuan meningkatkan peran aktif dalam pengembangan tri dharma perguruan tinggi dan pengembangan kajian dan pemikiran di bidang pendidikan dan keguruan di Indonesia.

IKA UNJ adalah salah satu wadahikatan alumni eks lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang menjadi simbol representasi "nafas pendidikan dan keguruan" di Indonesia.

Setelah dilantik pada 8 September 2017 di Kampus UNJ Rawamangun dan Rapat Kerja hingga 9 September 2017 di Hotel Grand Cempaka Jakarta, IKA UNJ kini fokus untuk menegakkan "kehormatan" melalui program kerja yang telah disusun menjadi sebuah karya nyata. Tidak mudah memang, namun bukan berarti tidak bisa. Tidak gampang, tapi bukan berarti malah mengambang.

IKA UNJ harus wujudkan "Alumni Mengabdi"

Badan Pengurus Harian (BPH) IKA UNJ bersama 10 perangkat kepengurusan di bidang: 1) Organisasi dan Database Anggota, 2) Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga, 3) Wirausaha dan Bisnis, 4) Pengabdian Masyarakat, 5) Media, Publikasi dan Informasi, 6) Pengembangan Pendidikan dan Kemanusiaan, 7) Riset dan Pengembangan IPTEK, 8) Kebijakan Publik, Hukum dan Advokasi, 9) Kerohanian, Olahraga dan Seni Budaya, dan 10) Pendidikan & Latihan dan Pengembangan harus bergerak, bergerak lagi, dan bergerak terus.

IKA UNJ kini tidak sedang bermimpi. Tapi sedang ditantang untuk membuktikan pengabdian dan kehormatan guna meningkatkan reputasi dan citra almamater sebagai salah satu perguruan tinggi berkualitas di Indonesia. Karena suka tidak suka, UNJ adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di Jakarta, yang harus menjadi barometer keilmuan dan tradisi akademik yang mempuni.

ALUMNI MENGABDI BUKANLAH SLOGAN TAPI PERBUATAN.

Maka hari ini dan hari-hari ke depan, tidak ada lagi yang perlu didiskusikan. Kita hanya butuh satu kata untuk "BERGERAK". Tidak ada lagi LAWAN, karena semua di sekitar kita adalah KAWAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun