Mungkin, banyak orang sering menyebut kata "hikmah". Tapi mungkin juga gak sepenuhnya tahu maknanya. Iya juga sih. Apalagi musim lebaran gini, si "hikmah" pasti banyak disebut-sebut orang. Hikmah lebaran, hikmah idul fitri, hikmah puasa dan hikmah-hikmah lainnya deh.
Kalo ditafsirkan dari kamus. HIKMAH bisa diartikan 1) kebijaksanaan yang datangnya dari Allah SWT dan 2) makna yangdalam atawa manfaat yang bisa diraih atas setiap kejadian. Â
Emang bener juga sih. Zaman udah maju begini. Banyak kejadian banyak fakta di sekitar kita, atawa kita alami sendiri. Tapi di saat yang sama, gak banyak "hikmah" yang bisa dipetik dari kejadian atawa fakta yang terjadi. Gak tahu kenapa? Mungkin, kita udah terlalu sibuk sama urusan dunia hingga jadi sebab kita lupa. Iya lupa. Lupa, akan "hikmah"sehingga gak ada lagi pelajaran yang bisa dipetik dari tiap kejadian? Gak ada yang berbekas dari pengalaman spiritual yang dijalani setiap kita?
Sebulan penuh berpuasa, lalu merayakan lebaran, bergembira saat Idul Fitri. Apa hikmahnya?
HIKMAH, secara sederhana bolehlah diartikan "BENAR DALAM PERKATAAN DAN PERBUATAN" yang didasari pada RASA TAKUT KEPADA ALLAH.
Â
IDUL FITRI, sering diartikan kemenangan, kegembiraan kita karena berhasil melawan hawa nafsu selama sebulan penuh. Maka wajar, momen Idul Fitri menghadiahi orang-orang yang berpuasa dengan kefitrahan, kembali menjadi pribadi yang suci, lebih bertaqwa dari sebelumnya.
Lalu, apa hikmahnya?Â
HIKMAH IDUL FITRI, tentu, kita harus menjaga kesucian hati, kesucian diri dalam hidup sehari-hari ke depan. Jangan ada lagi kemarahan, kebencian di dalam diri. Dosa dan salah yang sudah dimaafkan, sudah dilebur jangan lagi dikotori oleh penyakit hati yang akhirnya membebani diri sendiri. Inilah momentum meraih hikmah untuk MELURUSKAN NIAT, MEMBULATKAN TEKAD DAN MENGUATKAN SEMANGAT untuk menjaga kebersihan ,kesucian dan kefitrahan agar membekas dalam hidup kita. Karena tidak ada kebencian yang melulu dalam hidup, dan gak ada kebaikan yang gak mampu mengalahkan kejelekan.
HIKMAH IDUL FITRIÂ juga mengajarkan kita untuk LEBIH PEDULI kepada SESAMA. Sebulan penuh berpuasa, berzakat hingga bersedekah. Semua itu tanda KEPEDULIAN ada dalam setiap diri manusia. PEDULI untuk SEDEKAH, INFAQ itu cukup untuk memuliakan agama kita sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Daripada mempertentangkan perbedaan atawa menuding satu sama lainnya. Buat saya lebih baik, kita fokus "turun tangan" langsung dalam berbagi dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan? Masih banyak kok orang-orang atawa anak-anak yatim yang menunggu uluran tangan orang-orang baik. AGAMA itu MASLAHAT jika kebutuhan umat-nya BISA TERPENUHI.Â
Ketika puasa, kita kompak merasakan lapar dan haus. Ketika tarawih, kita serempak sholat bersama-sama. Ketika hari raya tiba, kita bersatu sholat Ied, lalu saling silaturahim dan berkunjung ke sanak saudara dan handai taulan. Apa hikmah itu semua?Â
HIKMAHNYA, kita punya modal dan kemampuan kok untuk BERSAMA untuk BERSATU. Kita semua bergembira, bersyukur dalam "kemenangan" bersama dalam melawan hawa nafsu. Sudah terbukti, KEBERSAMAAN dan PERSATUAN kita itu menjadikan hidup kita begitu indah. Karena agama juga mengajarkan tentang pentingnya fikih toleransi dan kompromi untuk mencapai kedewasaan sikap dan semangat bersatu. PERBEDAAN SEBESAR APAPUN GAK BOLEH MENGKOYAK KEBERSAMAAN KITA.
Nah sekarang, hikmah terakhir Idul Fitri yang bisa kita ambil adalah MEMPERBAIKI NIAT. Karena semua tergantung padaniatnya. LURUSKAN NIAT DALAM AKTIVITAS APAPUN UNTUK MERAIH RIDHO ALLAH SWT. Karena hidup manusia di dunia hanya sementara saja; sedangkan yang abadi nantidi akhirat.Â
Katahuilah, NIAT itu seperti SURAT. Salah tulis ALAMAT maka akan sampaisalah TEMPAT. PERBAIKI DAN LURUSKAN NIAT ...
KALO BERANI PADA DUNIA, KENAPA GAK BERANI BUAT AKHIRAT? #HikmahIdulFitri #HikmahLebaran #AllahFirst
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H