Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Mana Bumi Dipijak, di Situ Langit Dijunjung

25 Mei 2017   20:41 Diperbarui: 25 Mei 2017   23:11 27310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mohon maaf sekali, ini bukan riya. Karena saya tidak mencantumkan “berapa nilai rupiah” yang harus disedekahkan pada setiap pengajian bulanan. Toh, itu pun saya sering dapat bantuan dari teman-teman saya yang ingin bersedekah, baik rutin maupun tidak rutin. Gak masalah, selagi untuk kebaikan dan kemaslahatan orang yang membutuhkan. KERJAKANLAH, insya Allah berkah. Karena buat saya, sekarang ini bukan banyak orang gak punya rezeki atawa uang. Tapi mungkin mereka “gak sempat dan gak punya akses” untuk menyentuh orang-orang yang membutuhkan.

Saya HANYA ingin katakan sederhana.

TIDAK ADA REZEKI YANG BERKAH DAN BERTAMBAH tanpa DIIMBANGI dengan KEBAIKAN yang ISTIQOMAH. IKHTIAR yang TERUS-MENERUS, bukan hit and run …  Dan ingat, kita tidak sedang bicara rezeki yang halal atawa haram. Karena rezeki haram tidak mungkin maslahat, tidak mungkin berkah. HALAL itu FUNDAMENTAL … Tak perlu didiskusikan, seperti sekarang banyakk orang gemar “memperdebatkan” agama. AGAMA ITU FUNDAMENTAL … AMALIYAH yang perlu dipertanyakan?

Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.

Setiap bulan kini, saya dan keluarga secara rutin “HIJRAH” dari satu rumah ke rumah lain untuk melakukan pengajian bulanan bersama 32 anak-anak yatim, 5 janda, dan 5 jompo di 4 tempat rumah saya berada. Tidak mudah, tidak pula sulit. Namun dengan kekuatan Allah SW, Alhamdulillah itu semua tetap berjalan hingga kini. Insya Allah berkah … Saya hanya ikhtiar dan berdoa agar tetap diberi kesehatan dan rezeki. Agar semua tetap dapat berjalan seperti biasa, seperti “pengharapan” mereka …

Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.

Menjadi penting untuk saya tuliskan sekarang. Karena itu berarti “di manapun kita berada, di mana pun kita punya tempat tinggal di situlah tempat terbaik kita. Maka kita harus terima penuh rasa syukur” …

TEMPAT TERBAIK KITA. RASA SYUKUR KITA.

Sungguh sama sekali, bukan di restoran dan pusat kulineran. Bukan pula di tempat-tempat gaya hidup berharga mahal, bukan di tempat tongkrongan berkelas. Karena di situ, “terpendam” isak tangis dan dada sesak para anak-anak yatim, para janda, dan jompo yang miskin. KENDALIKANLAH, KERJAKANLAH yang BAIK buat orang lain, buat mereka yang membutuhkan …. Nyata atau tersembunyi, silakan. Asalh ikhlas dan istiqomah, gak hanya hit and run …

Karena ….

“Ketika seseorang MENINGGAL maka terputuslah amalnya. Kecuali tiga hal; 1) shadaqah jariyah, 2) ilmu yang manfaat, dan 3) anak shalih yang mendoakan orang tuanya” (HR. Muslim). Berlomba-lombalah untuk itu, bukan berlomba-lomba dalam mempertontonkkan keluh-kesah. Apalagi mempertontonkan kesalahan orang lain …

Ketahuilah sahabat,

Sebaik-Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain …

Wallahu a’lam bishowwab … #DimanaBumiDipijak #DisituLangiitDijunjung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun