Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terpenjara; Kalo Gue Salah Apa Elo Benar?

9 Mei 2017   19:01 Diperbarui: 9 Mei 2017   19:05 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TERPENJARA
Kalo gue salah, apa elo benar?

Berkaca dari kisah Nabi Yusuf AS. Seorang pemuda tampan yang memesona banyak wanita. Siapapun wanita yang melihat, pasti jatuh cinta. Bahkan hingga istri majikannya sekalipun, Siti Zulaikha pun terpikat lalu jatuh cinta.

[caption caption="Terpenjara"][/caption]

Akankah seorang pemuda tampan sekaliber Nabi Yusuf mampu meredam syahwat yang bergejolak tinggi?
Wallahu a'lam kalo zaman sekarang. Tapi Nabi Yusuf hebat. Ia mampu menolak ajakan bahkan intimidasi seorang Siti Zulaikha yang juga cantik dan menarik. Meskipun di istana kala itu, tidak ada siapa-siapa. Hanya mereka berdua, bahkan pintu-pintu pun tertutup.

Saat itu, bukan saat ini. Nabi Yusuf, mampu mencegah dirinya dari ajakan maksiat; ia lolos dari ujian atawa godaan syahwat nan dahsyat itu.

Kata banyak orang, cinta itu memang pilihan. Dan Nabi Yusuf pun lebih memilih cinta untuk taat kepada Allah SWT. Walau risikonya, ia harus TERPENJARA akibat penolakannya terhadap Siti Zulaikha.


Entah apa yang terjadi?

Siti Zulaikha yang mengajak dan intimidasi "benar". Sementara Nabi Yusuf yang menolak maksiat "salah" dan terpenjara.

Kadang, kebenaran itu memang menyakitkan jika dinyatakan. Dan hanya sedikit orang yang dapat menerima itu.

Kalo gue salah, apa elo benar?
Maka, penjarakanlah aku dengan kebenaran. Tapi jangan siksa aku dengan kebohongan...

Belajar dari kata TERPENJARA... #RenunganMalam #BelajarMengenalPenjara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun