Bukan WHY tapi WHAT
Karena WHY atau bertanya KENAPA itu lebih fokus pada masalahnya, bukan pada solusinya. Kalo sudah terjadi, jangan lagi dong dipersoalkan masalahnya.
Tapi persoalkan apa yang harus dilakukan setelah itu terjadi. Karena bertanya WHY atau KENAPA,akhirnya kita cuma cari alasan dan alasan. Dan kita harus tau, sebagian besar “alasan” itu sifatnya bohong alias dibuat-buat, bukan yang sesungguhnya. Nah lama-lama, nyari-nyari kesalahan orang lain, menyalahkan keadaan yang sudah terjadi. Maka harusnya bukan bertanya WHY atau KENAPA, untuk apapun.
Tapi coba kalo kita ubah cara bertanya menjadi WHAT atau APA? Apa yang harus dilakukan biar damai? Apa yang bisa diperbuat biar suka sam aorang lain? Apa yang harus ditempuh biar sukses? Apa cara yang dilakukan biar kaya? Apa yang dikerjakan biar berhasil? Nah, kalo nanya dengan WHAT atau APA, energi kita “tanpa sadar” lebih fokus pada solusi, pada cara untuk bisa mencapai yang kta inginkan. Coba tanya WHAT atau APA, pasti suasana hati dan pikiran kita lebih bergairah, lebih semangat dari sebelumnya.
Bukan WHY tapi WHAT.
Itu baru pertanyaan yang energik, yang lebih positif dan gak tendensius. Tanya WHAT itu menobatkan diri kita sebagai bagian dari SOLUSI. Tapi kalo nanya WHY, seolah kita meratapi diri sebagai bagian dari MASALAH. Itu mah gak move on bro.
Kita gak seharusnya bertanya “KENAPA ini terjadi”. Tapi harusnya kita bertanya “APA yang harus dilakukan agar tidak terjadi”. Gak penting banget bertanya KENAPA atas apa yang sudah terjadi. Lebih penting bertanya APA yang harus dilakukan setelah terjadi.
Bukan WHY tapi WHAT. Gak usah tanya KENAPA, tapi APA yang bisa diperbuat.
Jangan bertanya “KENAPA Allah tidak mengabulkan doa saya”. Tapi bertanyalah “APA yang sudah kita lakukan agar Allah mengabulkan doa saya”. Sudahlah, gak usah kita bertanya KENAPA kalo untuk memperbesar keluh kesah, untuk mencari kesalahan orang lain atau menyalahkan keadaan. Lebih baik kita bertanya APA agar lebih berpikir positif, optimis dan mau bertindak yang lebih besar, yang lebih baik. Luar biasa kalo bisa begitu …ciamikk.
Bukan WHY tapi WHAT. Gak usah tanya kenapa, tapi apa yang kita lakukan
Agar kita semakin tau siapa diri kita sebenarnya. Gak usah terlalu banyak bertanya. Bertindaklah, berbuatlah karena dari situ akan tergambarkan siapa diri kita sebenarnya.
WHAT mengajarkan pada kita untuk berpikir positif dan selalu optimis. Kesannya memang sepele. Tapi itu penting agar kita mau menjalani, menghadapi semua realitas dan konsekuensinya. Agar kita mampu mengambil keputusan yang akan menentukan kesuksesan, kebersamaan. Bukan untuk kehancuran.
Bukan WHY tapi WHAT.