Konon kata Si Kuple, orang Jakarta sebagian besar itu TUKANG BOHONG. Rajanya tipu, kata orang pinggir jalan. Dari 5 yang diomong , salahnya bisa 6. Banyak gak benernya. Gitu deh kira-kira..
Orang Jakarta emang TUKANG BOHONG.
Hingga suatu kali, kawannya Si Kuple yang dari kampung “yakin” kalo orang Jakarta itu tukang bohong.
Ehhh, pas dia jalan-jalan di kota kita Jakarta naik bus, begitu pengen turun. Si Kondektur bilang “Hati-hati, jangan lupa kaki kiri turun duluan ya”.
Kawan Si Kuple langsung mikir dalam hati. “Pasti Si Kondektur tukang bohong”. Sebagai pendatang, dia selalu ingat kalo orang Jakarta tukang bohong. Maka melompatlah dia dari bis dengan KAKI KANAN.
Alhasil, kawan Si Kuple jatuh terguling-guling. Dia luka memar, dan bajunya pun robek … Dalam hati kawan Si Kuple mengumpat:
“Dasar emang orang Jakarta tukang bohong. Turun pake kaki kanan aja udah babak belur begini. Gimana gue turun pake kaki kiri. Bedebahhh!”
Begitulah kejamnya kota kita Jakarta. Sampe sulit banget orang bisa percaya, kepada siapapun dan sebab apapun. Terus mau gimana kalo udah gitu …?
Gampang aja sih, solusinya. Kita terima aja Jakarta yang kayak gini. Karena kota ini pasti lebih banyak baiknya daripada jeleknya. Kota ini pantas untuk dicintai daripada dibenci. Tinggal kita, orang-orang yang ada di Jakarta? Mikirnya mau gimana dan mau seperti apa … itu hak elo, itu hak gue. Karena Jakarta memang kota kita.
Maka, daripada MENGELUH Mawar bertangkai penuh duri. Lebih baik GEMBIRA karena angkai berduri itu berbunga mawar.
Begitulah harus kita “memperlakukan” kota Jakarta … Salam Ciamikk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H