Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa yang Salah dengan Aku? Kok Hobi Cari Salah Orang Lain

24 Oktober 2016   21:44 Diperbarui: 24 Oktober 2016   21:48 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh prihatin, makin pinter malah makin keblinger. Makin paham agama malah makin nestapa. Gak tau kenapa? Orang sekarang lebih senang berpikir yang negatif dan berprasangka buruk. Seolah gak rela untuk berbaik sangka kepada orang lain. Ogah banget berpikir positif, gak tau kenapa?

Apa yang salah dengan aku? Si Kuple membatin lagi.

Sudahlah, gak ada manusia yang sempurna. Gak usah sibuk mencari salah orang lain. Mendingan sibuk mencari salah diri sendiri. Katanya, manusia itu makhluk yang gak sempurna. Maka artinya, orang lain dan diri kita juga gak sempurna.

Apapun keadaannya, apapun kondisinya.

Sudahilah. Kadang di suatu waktu, kita gak perlu terlalu egois, terlalu bernafsu untuk mencari kesalahan orang lain…. Agar kita bisa “melihat” kebaikan yang lebih besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun