“Kekuatan seluruh ilmu dan keahlian terletak pada bahasa. Tanpa bahasa yang baik maka tidaklah bermakna. Itulah hebatnya ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia”.
Kalimat semangat dan komitmen di atas menjadi simpulan dalam kegiatan Kuliah Perdana Mahasiswa Baru Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI)FBS Universitas Negeri Jakarta di Kampus UNJ, Senin 5 September 2016.
Di tengah “serangan yang konsisten” orang Indonesia yang lebih suka berbahasa asing, sangat penting menanamkan sikap cinta dan bangga kepada mahasiswa baru yang memilih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNJ. Karena mereka bukan hanya telah 'memenangkan' persaingan untuk mendapatkan tempat terhormat menjadi mahasiswa UNJ, tapi Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia sungguh pantas menjadi pilihan untuk meraih kesuksesan dalam karier dan profesi setelah lulus nanti.
Bertajuk Talkshow Alumni, kuliah perdana ini mengambil tema “Melalui Berbagi Pengalaman Alumni, Kita Capai Tiga Profil Lulusan Program Studi PBSI FBS UNJ untuk Mewujudkan Visi dan Misi Keilmuan Bahasa dan Sastra Indonesia”. Acara yang dibuka oleh Sri Suhita (Wakil Dekan III FBS) dan N. Lia Marliana (KaProdi PBSI UNJ) menampilkan pembicara: SyarifudinYunus, M.Pd. (Praktisi Bahasa Indonesia/Ketua IKA BINDO UNJ), Dr. Agus Trianto,M.Pd. (Peneliti/Dosen & Ahli Kurikulum), dan Desly Wahyuni, M.Pd. (Guru& KepSek SMK 41 Jakarta), bertindak sebagai moderator Drs. Sam Mukhtar Chaniago, M.Si. (DosenPBSI UNJ). Semua pembicara sekaligus Alumni Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNJ, anggota IKA BINDO UNJ. Tidak kurang 150 mahasiswa ikut hadir dalam acara ini dengan penuh antusias.
“Sebagai calon pejuang sejati Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia, kita harus punya sikap terhadap Bahasa Indonesia. Salah satu sikap penting yang harus dimiliki adalah tidak menyepelekan Ilmu Bahasa Indonesia. Tekun belajar dan kuasai ilmunya, maka Bahasa Indonesia akan 'menghidupkan' kita,” ujar Syarifudin Yunus, praktisi dan profesional yang berlatar belakang Ilmu Bahasa Indonesia ini.
Kuliah perdana mahasiswa baru Program Studi PBSI FBS UNJ ini bertujuan untuk membangkitkan semangat juang generasi muda penerus Ilmu Bahasa Indonesia. Agar Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi 'tuan rumah' di negeri sendiri, tapi juga menjadi pilihan yang pantas menjadi tumpuan dalam meniti karier dan profesi yang menjanjikan, baik sebagai guru/dosen, praktisi komunikasi, penulis, dan sebagainya
“Memilih program studi Bahasa Indonesia sangatlah tepat. Karena bahasa menjadi kunci seluruh ilmu. Seluruh bidang ilmu tidak akan berdaya jika tidak mampu dibahasakan dengan baik. Maka, mantapkan dan kuasailah disiplin ilmu yang sudah Anda pilih,” tambah Dr. Agus Trianto, M.Pd., Dosen Universitas Bengkulu yang peneliti dan ahli kurikulum.
Karena itu, untuk mendekatkan ilmu Bahasa Indonesia dengan masyarakat dan seluruh bidang keilmuan lainnya maka Bahasa Indonesia harus dipelajari dan disajikan dengan menarik dan penuh kreativitas. Bahasa Indonesia sangat bisa dipelajari dan diajarkan secara menyenangkan. Dengan begitu, peluang untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai disiplin ilmu yang dibutuhkan oleh ilmu lainnya akan semakin menguat. Di sinilah, peluang profesi berlatar belakang Bahasa Indonesia menjadi diperlukan.
“Semua orang tahu bahwa menguasai Bahasa Indonesia itu penting. Karena itu sebagai pejuang ilmu, kita harus menjadikan Bahasa Indonesia sebagai ilmu yang asyik, menyenangkan buat kita dan buat orang lain,” kata Desly Wahyuni, Guru dan Kepsek SMK 41 Jakarta.
Maka, mantaplah memilih ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia. Pelajari dan kuasai ilmunya sehingga 'peluang' karier dan profesi akan menanti setiap lulusan PBSI FBS UNJ. Melalui sharing dan stimulus dari para alumni yang tergabung dalam IKA BINDO UNJ ini, yang notabene dari berbagai bidang profesi, maka Bahasa Indonesia bukan hanya disiplin ilmu yang layak dipelajari. Tapi lebih dan lebih dari itu, sangat menjanjikan untuk meraih kesuksesan dalam hidup.
“Anda semua tidak salah memilih Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai disiplin ilmu. Karena bahasa, kita mampu mengubah dunia sekaligus menikmati pengabdian ilmu kepada masyarakat di Indonesia,” ujar Sam Mukhtar Chaniago, sang moderator sambil menutup talkshow.
Sungguh, Bahasa Indonesia tak cukup hanya dicintai atau dibanggakan. Tapi dipelajari dan diimplementasikan manfaatnya bagi semua sisi kehidupan manusia di Indonesia.
Sejarah telah membuktikan, Bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa yang mampu menyatukan daerah-daerah yang terpisah di belahan Nusantara hingga mampu mewujudkan satu kata MERDEKA.
Ketika kita sudah memilih Bahasa Indonesia, maka teguhlah dan bergeraklah. Karena:
Ketika Anda terlambat maka akan tertinggal
Ketika Anda malas maka akan tertindas
Ketika Anda berhenti maka Anda mati …..
Murid yang siap, pasti didatangi guru yang hebat!
Aku Cinta dan Bangga Bahasa Indonesia, salam ciamik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H