Langit pun semakin gelap. Waktu Sholat Isya sebentar lagi tiba. Surti bangkit dari tempat duduknya. Ia berkata, “Ya Mas. Aku hanya ingin sadar. Bahwa MALU itu penting. Karena MALU dan IMAN adalah pasangan. Maka sempurnakanlah, jangan pisahkan keduanya. Seperti sabda Nabi SAW, “Malu itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan”.
“Entah, kadang kita semakin tidak paham. Mengapa banyak orang bangga bisa mencaci maki orang lain. Sementara aku berpikir, sangat malu bila tindakanku tidak lebih baik daripada kata-kataku” lanjut Surti.
Ucapan terakhir Surti itu makin membuat Tono terkesima. Ia terdiam, tak mampu berkata-kata lagi. Ia kagum, bercampur haru. Mungkin obrolan ini, wujud dari berkah di bulan puasa. Obrolan yang penuh hikmah, dan penuh makna. Tono pun tersandar di kursinya, sambil berpikir dalam-dalam bahwa MALU itu bukan HANTU..... Tertunduk MALU itu PERLU …. #PuasanyaSurti
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI