Orang keren itu gak cuma kerja dan rajin ibadah. Tapi juga punya tabungan pensiun.
Orang keren itu bukan karena ganteng atau cantik. Orang keren juga bukan karena pintar. Bahkan orang keren bukan pula disenangi banyak orang karena fisiknya. Keren bukan karena gaya hidup, bukan pula karena uang. Alasan itu semua gak sepenuhnya benar. Betul gak?
Di era begini, orang keren itu bukan cuma rajin kerja dan rajin ibadah. Tapi punya program pensiun. Buat apa keren di masa kerja tapi gak rajin ibadah. Buat apa keren di masa kerja tapi masa pensiunnya bergantung pada orang lain. Orang itu makin keren karena kerja dan rajin ibadah plus punya program pensiun. KEREN yang PARIPURNA, kerja dan rajin ibadah serta masa pensiunnya sejahtera. Udahlah, sampe gak bisa ngomong lagi. Keren dan sangat keren banget orang kayak gitu....
Kata orang, ganteng itu relatif. Cantik itu relatif. Tapi KEREN itu mutlak.
Karena orang ganteng bisa kelihatan jelek, orang cantik pun bisa terlihat jelek. Tapi orang keren tidak mungkin kelihatan jelek. Dia selalu terlihat keren meskipun wajahnya tidak ganteng atau cantik. Orang keren, selalu tampak menarik dan memesona; indah di pandang mata, di benak pikiran, dan di dalam hati.
Siapakah orang keren itu ?
Dulu, orang disebut keren jika sudah bekerja dan rajin ibadah. Tapi kini, orang disebut keren bila punya program pensiun. Gimana gak? Orang keren itu udah mempersiapkan masa pensiun sejak masih bekerja, ibadahnya pun makin keren di masa pensiun karena selagi kerja udah rajin ibadah. Dia kerja, dia ibadah tidak untuk masa sekarang saja. Tapi dia sudah siap memasuki masa pensiun. Orang keren tidak hanya mencari kesenangan di saat masih bekerja. Tapi dia mau menyisihkan sebagian gajinya untuk masa pensiun. Ihhh... keren banget sih tuh orang. Kerja oke, ibadah oke, ehh masa pensiunnya juga udah siap. Keren lo ahh ...
Bagi orang keren, buat apa senang di saat kerja tapi susah di masa pensiun. Itu namanya tidak paripurna. Orang keren itu spiritnya “waktu kerja senang, saat pensiun juga senang dan rahin ibadah lagi”. Wowww, itulah hidup yang paripurna.
Lalu, apa hubungannnya orang keren dengan program pensiun?
Hubungannya sederhana saja. Karena sekarang, orang kerja sudah banyak dan tersebar di mana-mana. Orang rajin ibadah juga banyak. Tapi saat ini, tidak banyak orang kerja dan rajin ibadah yang sudah punya program pensiun. Banyak orang kerja sekarang yang gak pasti masa pensiunnya karena gak punya program pensiun. Banyak orang sekarang rajin ibadah tapi belum tentu berlanjut sammapi masa pensiun karena disibuki dengan penghasilan yang jelas juntrungan di hari tua. Maka orang KEREN itu selagi kerja rajin ibadah dan sudah punya program pensiun.
Program pensiun itu penting buat orang kerja, biar ibadahnya tenang. Cuma sayangnya, data menunjukkan dari 120 juta pekerja di Indonesia tidak lebih dari 5% yang sudah punya program pensiun. Itu artinya, masih banyak orang kerja yang gak pasti hidupnya di masa pensiun. Bahkan gak sedikit, orang kerja yang di masa pensiunnya "terpaksa" bergantung pada orang lain. Karena gak punya penghasilan lagi, karena uangnya habis sewaktu kerja. Pas pensiun melongo ...??
Orang keren itu orientasi hidupnya tidak hanya masa kini tapi juga masa depan. Maka orang keren pasti punya program pensiun.
Orang keren itu berani bertanggung jawab, untuk hari ini maupun untuk hari esok. Karena orang keren itu punya tujuan hidup yang jelas, tidak hanya untuk masa sekarang tapi juga masa depan. Karena orang keren itu memandang masa depan harus dipersiapkan dari sekarang, bukan gimana nanti. Karena orang keren itu menempatkan masa depan lebih penting daripada gaya hidup. Karena orang keren itu ingin selalu mandiri hingga masa pensiun dan tidak bergantung kepada orang lain. Dan yang terakhir, orang keren itu memikirkan masa depan lebih dulu daripada kesenangan sesaat.
Terus, kenapa harus program pensiun?
Karena hari ini banyak orang tidak peduli terhadap masa pensiun. Banyak orang yang lebih senang pada gaya hidup, lebih senang pada perilaku konsumtif. Hedonis. Orientasi hidupnya hanya ke masa sekarang. Gak mikirin masa pensiun, gak mau bersiap-siap untuk masa pensiun. Lalu bilang, “boro-boro mikirin masa pensiun, buat hari-hari saja gak cukup”. Kita sering lupa, namanya uang memang gak pernah cukup. Tapi sikap kita yang akan mencukupkannya. Maka, sikapi uang dengan bijak.
Emang sih uang punya kamu. Tapi pakailah dengan bijak. Gunakanlah sesuai kebutuhan bukan keinginan. Belanja karena BUTUH bukan karena INGIN. Lalu sisihkan untuk masa pensiun. Ikuti program pensiun. Agar masa pensiun tetap sejahtera.
Orang keren itu punya program pensiun. Orang keren gak hanya kerja dan rajin ibadah tapi sudah mempersiapkan masa pensiun. Orang keren itu selalu punya orientasi hidup untuk masa depan, bukan hanya masa kini. Pantes banyak yang bilang ORANG KEREN itu biasanya punya 3 ciri seperti ini:
1. Punya Program Pensiun, untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera.
2. Berani Investasi, untuk menyiapkan hidup masa depan yang lebih baik.
3. Rutin Menabung, untuk menyisihkan sebagian gaji untuk masa tua.
Kebayang sih, orang keren yang punya 3 ciri itu, pasti ibadahnya keren banget. Keren emang keren ...
Program pensiun bikin keren. Agar dana yang terkumpul di masa pensiun dapat digunakan untuk membiayai hidup saat tidak bekerja lagi, di samping tetap bisa mempertahankan gaya hidup seperti waktu bekerja. Orang keren pasti punya program pensiun. Karena sejahtera atau tidak kita di masa pensiun tergantung diri kita sendiri, bukan tergantung orang lain atau tempat kerja kita.
Semua orang tahu masa pensiun itu penting. Tapi tidak semua orang siap untuk pensiun.
Sungguh, masa pensiun bukan soal untung rugi. Tapi soal sudah dipersiapkan atau belum. Makanya kalo mau keren, segera miliki program pensiun. Maka buat orang kerja berhati-hatilah terhadap pemborosan dan pengeluaran yang gak bertujuan. Karena itu akan membuat "keretakan" tata kelola uang sendiri. Dan ketahuilah, bahwa keretakan kecil pun dapat "menenggelamkan" kapal besar.
Orang keren itu gak cuma kerja dan rajin ibadah. Tapi juga punya program pensiun. Orang keren bilang, “Bekerja memang penting, tapi mempersiapkan masa tidak bekerja lagi itu lebih penting”. Cepat atau lambat, masa pensiun pasti menghampiri kita. Karena masa pensiun bukan “gimana nanti” tapi “nanti gimana” … Kerja YES, Pensiun OKE. #SadarPENSIUN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H