Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

#SadarPensiun; 7 Alasan Pentingnya Program Pensiun

13 Mei 2016   07:20 Diperbarui: 13 Mei 2016   09:20 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#SadarPENSIUN, kamu tahu gak artinya apa?
Kalo soal arti mah silakan saja ditafsir sendiri-sendiri. Tapi jauh lebih penting kalo sudah tahu, kita action. Berbuat sesuatu tuk mempersiapkan diri ketika masa pensiun tiba.

[caption caption="7 Alasan Pentingnya Program Pensiun"][/caption]

#SadarPENSIUN, intinya sederhana. Agar setiap orang, pekerja dan atau pemberi kerja menyadari akan pentingnya menyiapkan masa pensiun sejahtera. Karena cepat atau lambat, bagi siapapun, masa pensiun pasti tiba. Masa di mana kita tidak bekerja lagi. 

Lho kok gitu?
Iya karena gak ada orang yang bakal kerja melulu. Kerja juga ada batasnya. Ketika usia pensiun tiba, itulah sinyal bagi kita untuk siap berhenti bekerja. Saatnya menikmati masa pensiun.

 

Pemain bola gak selamanya nain bola terus. Pemain musik juga ada saatnya berhenti bermusik. Maka setiap pekerja pun ada saatnya tidak bekerja lagi, si masa pensiun tiba. Itulah #SadarPENSIUN.

 

Maka Perkumpulan DPLK (PDPLK) sebagai lembaga yang menaungi pelaku industri Dana Pensiun Lembaga Keuangan di Indonesia mencanangkan Kampanye #SadarPENSIUN; agar masyarakat, pekerja dan pemberi kerja menyadari pentingnya mempersiapkan masa pensiun melalui program pensiun DPLK. Kampanye #SadarPENSIUN digulirkan dalam Rapat Kerja Petkumpulan DPLK & OJK di Batu Malang, 12-14 Mei 2016.

 

Emangnya kenapa sih harus #SadarPENSIUN?
Jawabnya sederhana, karena masa pensiun sama pentingnya dengan masa bekerja. Bedanya, bekerja untuk hari ini dan pensiun untuk hari esok. Cepat atau lambat, masa pensiun pasti tiba. Cuma sayangnya, gak sedikit orang yang kerja tapi lupa bersiap untuk pensiun.

 

Banyak pekerja pengen pensiun dengan sejahtera. Pengen menikmati masa pensiun yang indah. Masa pensiun yang tetap bisa mempertahankan gaya hidup seperti saat bekerja. Tapi nyatanya, sedikit sekali dari mereka yang punya program pensiun. Sedikit sekali pekerja yang punya kecukupan dana untuk menikmati masa pensiunnya.

 

Fakta pensiun menunjukkan:
1. Hanya 5 orang dari 100 orang yanf benar-benar bebas secara finansial di masa pensiun. Masih banyak orang tidak cukup uang saat pensiun atau terpaksa harus bekerja lagi (hasil riset dari Tim Hartley-Pacific Financial Services).
2. Tidak lebih dari 5% dari 120 juta pekerja di Indonesia yang punya program pensiun.
3. Uang tabungan orang Indonesia rata-rata hanya cukup untuk 12 minggu alias 3 bulan ke depan. Setelah itu...?

 

Sekali lagi, fakta-fakta di atas makin menegaskan pentingnya #SadarPENSIUN.

 

Patut direnungkan, mengapa hari ini kita harus #SadarPENSIUN?

Setidaknya ada  alasan kita harus #SadarPENSIUN:
1. Usia harapan hidup orang Indonesia semakin meningkat, berada di kisaran 70-an tahun. Artinya saat pensiun tiba, masih ada 15-an tahun masa kehidupan.
2. Biaya kebutuhan hidup di masa pensiun biasanya puluhan kali lipat dibanding di masa bekerja akibat inflasi. Solusinya, program pensiun harus diikuti saat masih muda agar imbal hasilnya bisa mencukupi saat usia pensiun tiba.
3. Banyak orang Indonesia yang bergantung hidup di masa pensiun pada anak atau keluarganya. Kalo keadaan ekonomi anaknya kaya gak masalah. Tapi kalo pas-pasan pasti jadi masalah. Keluarga menjadi terbebani.
4. Harga diri jadi rendah. Karena selama bekerja gak mampu menyiapkan aset atau uang yang cukup untuk masa pensiun. Jadi, kerja selama ini ngapain aja?
5. Orang Indonesia mikirnya "gimana nanti" bukan "nanti gimana". Pensiun dianggap urusan belakangan, cara pikir yang harus diubah.
6. Sadarnya terlambat karena baru peduli dan sadar saat 5 tahun jelang pensiun. Waktu muda dan bekerja gak ikut program pensiun, setelah tua baru menyesal.
7. Terlalu konsumtif dan boros. Beli barang hanya berdasar INGIN bukan BUTUH. Justru program pensiun sangat dibutuhkan dan berguna saat tidak bekerja lagi.

 

#SadarPENSIUN itu penting. Harus dibangun dalam diri setiap pekerja juga pemberi kerjanya. Memang, pensiun identik dengan hari tua, hari nanti harus disiapkan sejak dini. Karena masa pensiun adalah kehidupan yang sesungguhnya. Maka, bersiaplah untuk memasuki masa pensiun.

 

#SadarPENSIUN. Jangan ditunda lagi. Kalo gak sekarang kapan lagi? Kalo bukan kita siapa lagi?

 

Buat apa kerja lama-lama tapi masa pensiunnya gak sejahtera. Puluhan tahun bekerja masa gak bisa punya dana yang cukup buat pensiun. Katakan pada semua orang #SadarPENSIUN..... Salam Perkumpulan DPLK, ciamikk. @BatuMalang, 13 Mei 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun