Ajang ASEAN Literary Festival (ALF) Tahun 2016 digelar, 5-8 Mei 2016 di kawasan seni dan budaya Taman Ismail Marzuki Jakarta. Beragam acara sastra, mulai dari pementasan, kuliah umum, diskusi, peluncuran buku, workshop, percakapan, dan pameran memadati rangkaian Festival Sastra tahunan bergengsi ini. Nama-nama tenar seperti: Ramos Horta (peraih nobel perdamaian), Sapardi Joko Damono, Joko Pinurbo, Sujiwo Tejo, Budi Darma, Najwa Shihab, Ananda Sukarlan, dan banyak sastrawan serta penggiat sastra lainnya “bersatu nafas” dalam “The Story of Now”. ALF sebagai ajang prestius dunia sastra digagas oleh Rumah Muara bersama Muara Foundation yang dimotori oleh Okky Maddasari.
Workshop Menulis Kreatf di ALF 2016 by Syarifudin Yunus
Salah satu mata acara di ajang ALF 2016 ini adalah Workshop “Menulis Kreatif” yang disajikan oleh Syarifudin Yunus, seorang profesional dan akademisi penggiat sastra, sekaligus penulis 12 buku. Jadwalnya JUMAT, 6 Mei 2016 Pukul 10.00-11.30 WIB di Galeri Cipta 2 TIM. Workshop ini cocok bagi pemula dan masyarakat awam yang hendak menekuni dunia penulisan untuk sastra. Menulis Kreatif; menulis dengan cara yang beda.
Dalam workshop Menulis Kreatif, Syarifudin Yunus menekankan pentingnya ada revolusi mental dalam menulis kreatif; yaitu MENULIS SETIAP HARI dan MENULIS SEBAGAI KEBIASAAN & GAYA HIDUP. Spirit workshop Menulis Kreatif kali ini adalah “menulis sebagai revolusi mental dan tradisi baru bermasyarakat”
“Dalam workshop nanti, saya akan mengetengahkan betapa mudahnya menulis kreatif, menulis untuk sastra. Hal ini penting agar masyarakat mau menulis, dan mengekspresikan pikiran perasaannya. Hari ini, kita butuh masyarakat yang lebih banyak menulis daripada berbicara. Atau setidaknya tulislah dulu sebelum berbicara. Maka datanglah ke workshop Menulis Kreatif di ALF” ujar Syarifudin Yunus.
Syarifudin Yunus yang juga Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoonesia di Universitas Indraprasta PGRI dan Universitas Negeri Jakarta akan berbagi proses kreatifnya dalam menulis beberapa buku, seperti: Kompetensi Menulis Kreatif (2015), Jurnalistik Terapan (2010), Kumpulan Cukstaw Cerpen “Surti Bukan Perempuan Metropolis” (2014), dan Kumpulan Cerpen Religius “Surti Tak Mau Gelap Mata” (2015).
Melalui workshop Menulis Kreatif di ajang ASEAN Literary Festival 2016, Syarifudin Yunus ingin mengajak semua peserta workshop untuk MULAI MENULIS dan MENULIS. Karena baginya, penulis kreatif atau penulis hebat tidak dilahirkkan dari teori. Tapi dari BERBUAT untuk MENULIS. Karena itu, di bagian akhir workshop ini juga akan diluncurkan Buku Kumpulan Cukstaw Cerpen “BUKAN SENYUMAN TERAKHIR” karya mahasiswa UNINDRA, para pembelajar Menulis Kreatif yang dibimbing oleh Syarifudin Yunus.
Sekali lagi, workshop Menulis Kreatif di ajang ALF ini bisa menjadi momentum “kebangkitan” anak-anak muda Indonesia dan penulis pemula untuk selalu dan terus berkarya. Lewat tulisan-tulisan yang dikemasnya setiap hari, tanpa berhenti tanpa batas.