Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gue Gak Bisa Nulis (25); Nulis Gak Boleh Baper, Lepaskan Saja

30 April 2016   17:46 Diperbarui: 30 April 2016   17:50 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena menulis itu bisa jadi alternatif jitu agar kita bsia keluar dari rutinitas. Hidup itu kadang bikin jenuh, kadang monoton. Mungkin karena kesibukan kerja. Atau karena hidupnya gitu-gitu aja. Jadi gak ada variasi dalam hidup.

Nah jika itu yang terjadi, maka menulis adalah “pelarian’. Menulis itu tempat yang tidak memiliki “batas”. Dengan menulis, kita bisa eksplorasi imajinasi sehebat-hebatnya. Tidak ada yang melarang. Dan kita bisa jadi apa saja lewat menulis.

Kamu gak harus nulis kesehatan, meskipun kamu dokter. Kamu gak perlu nulis politik, biar kamu politikus. Kamu gak perlu nulis agama, meskipun kamu kyai. Dalam menulis, kita bebas mau nulis apa saja dan mau jadi apa saja.

Lewat menulis, kamu bisa lepaskan apa saja yang kamu pikirkan, yang kamu rasakan, yang kamu alami. Karena nulis bikin kamu keluar dari rutinitas. Karena nulis bisa “melepaskan diri” kamu dari kejenuhan, unplugged. Terlepas dari rutinitas di sekolah, di kantor, di kampus, di keseharian yang bikin stress.

Sekali lagi, bulis gak boleh baper. Lepaskan saja.

Kalo kamu benci sama orang, silakan. Tapi jangan bawa-bawa kebencian dalam tulisan. Kalo kamu gak respek sama Gubernur, gak masalah. Tapi jangan menebar hasutan dalam tulisan. Karena menulis, unplugged – prinsipnya melepaskan diri. Agar lebih rileks, lebih santai dan terlepas dari rutinitas yang menjenuhkan.

Nulis gak boleh baper.

Karena apa yang ada di depan kamu lebih penting daripada apa yang ada di belakang kamu.

Nulis emang gak boleh baper.

Karena setiap orang yang menulis asti punya tujuan. Entah, tujuan untuk mempublikasikan tulisan. Tujuan untuk hobby semata. Atau tujuan untuk memperoleh uang. Sah-sah saja, apapun tujuan dalam menulis.

Tapi satu hal yang patut diketahui dari tujuan menulis. Terkadang menulis juga bisa jadi alat untuk penyembuhan. Untuk menyembuhkan diri sendiri. Sebebas-bebasnya menuangkan segala pertanyaan hidup walau terkadang tidak terjawab. Asal sudah dituliskan, maka sembuh.

Jadi, mulailah untuk menulis. Menuliskan kejujuran dan suara hati nurani diri sendiri. Menulis bukan soal susah atau gampang. Menulis bukan soal bisa atau gak bisa. Tapi menulis soal mau atau tidak mau. Kalau gak sekarang kapan lagi? Kalo bukan kita siapa lagi? 

Selamat tinggal era baper! Ayo action untuk menulis..! #BelajarDariOrangGoblok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun