REALISTIS itu berbeda dengan LOGIS. Realistis itu berhadapan langsung dengan kenyataan. Logis itu mengacu pada logika atau pikiran. Tapi tidak semua yang logis selalu terjadi pada kenyataannya. LOGIS belum tentu REALISTIS. Dan REALISTIS itu gak ada hubungan dengan MITOS, yang menyatakan “rezeki gak akan kemana”.
Kata siapa? Rezeki gak bakal ada kalo gak mau belajar, gak mau berkompetisi. Rezeki tidak dekat pada mereka yang TERLAMBAT mengambil keputusan.
Kemarahan yang terlambat. Kini terjadi di taksi konvensional kita.
Prihatin. Tapi gak mungkin menutup aplikasi transportasi online. Sedih. Tapi mau gimana lagi. Konsumen harus memilih layanan dan produk yang sesuai dengan kebutuhannya, yang sesuai dengan harapannya.
Karena manusia memang harus hidup lalu menjalani kehidupannya, setelah itu mati. Satu-satunya yang bisa membuatnya bertahan adalah BELAJAR untuk SELALU BAIK.
Taksi konvensional gak perlu menyerah. Kamu masih ada waktu untuk BELAJAR dan berbenah. Karena konsumen kamu masih ada dan masih menunggu kamu untuk BERUBAH. Tenang saja, saya masih suka kok naikin kamu. Kamu suka kan dinaikin saya? ....
Sederhana saja. Karena dulu ketika kamu berjaya, kamu merajai jalanan. Kamu lupa untuk BELAJAR.
Ingatlah; Sesuatu yang baik belum tentu benar. Sesuatu yang benar belum tentu baik. Sesuatu yang bagus belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga belum tentu bagus.
Mulailah berubah, taksi konvensional. Belajar dan berkompetisilah lagi. Kamu pasti bisa.
Dan ingatlah hasrat untuk sukses memang penting. Tapi jauh lebih penting adalah hasrat untuk mempersiapkan kesuksesan.
Salam cinta untuk taksi konvensional …. #BelajarDariOrangGoblok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H