Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kamu Butuh Kompetisi Atau Kerjasama?

5 Februari 2016   16:23 Diperbarui: 5 Februari 2016   20:41 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh anak kamu tidak butuh rangking. Tidak butuh kompetisi. Mungkin orang tuanya yang sangat suka berkompetisi. Biarlah...

 

Kamu butuh kompetisi atau kerjasama.

Semua dimulai dari sekolah, dari rumah. Belajar di manapun adalah tempat mengajari anak-anak kita tentang kerjasama, bukan kompetisi. Anak-anak harus bisa bekerjasama dengan teman-temannya. Belajar untuk beradaptasi, bersosialisasi dengan berbagai keadaan yang dihadapinya.

 

Belajar bukan untuk bersaing dan menjadikan teman sebagai musuh atau lawan. Tapi belajar untuk menghimpun kekuatan antara satu dengan yang lainnya, membangun harmoni dalam tiap perbedaan.

 

Belajar itu, sungguh lebih penting untuk mengajari anak-anak kita agar mampu mengungkapkan isi pikiran dalam bahasa yang terstruktur dan sistematis. Bahasa yang bisa dimengerti banyak orang dalam arti yang sama. Belajar untuk menyamakan logika dalam setiap kalimat yang mereka ucapkan.

 

Kamu tidak sedang berkompetisi. Tapi sedang bekerjasama.

Agar di saat anak-anak kita besar nanti, mereka lebih senang mengatakan "apa yang dapat saya bantu", bukan "saya lebih baik dari kamu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun