Agama telah menjamin hak-hak setiap orang maupun masyarakat dan melarang perbuatan yang menyerempet untuk mencari salah dan aib orang lain.
Apa itu tajassus?
Tajassus kalau dalam istilah kita dinamakan dengan memata-matai (spionase) atau mengorek-orek salah orang lain. Dan sikap tajassus ini termasuk sikap yang dilarang dalam Al Quran maupun hadis.
Allah Ta’ala berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” (Al-Hujurat : 12)
Tajassus itu dilarang. Entah itu dengan cara menyelidikinya secara langsung atau dengan bertanya kepada orang lain. Tajassus itu lahir dari manusia yang biasa berprasangka buruk.
Rasulullah bersabda, "Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”
Hari ini banyak orang, mungkin juga orang di dekat kita yang gemar tajassus, gemar mencari-cari kesalahan orang lain, gemar mengumbar aib, gemar ngomongin keburukan orang lain. Entah secara fakta benar atau tidak, sudah tidak diperhitungkan lagi.