Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makin Pinter Makin Keblinger

16 Desember 2015   18:55 Diperbarui: 29 Januari 2017   23:26 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pinter keblinger.
Orang yang merasa dirinya pinter, merasa pandai justru membuat dirinya tertipu. Atau menipu orang lain.
Orang yang merasa pinter, tapi bingung sendiri pada ilmunya yang tinggi, gak tahu mana yang benar mana yang salah. Boro-boro ngamalin ilmunya.
Orang yang sok pinter lalu menyalahkan dan membodohi orang-orang di sekitarnya.
Katakan saja itu semua pinter keblinger.

 

Pinter keblinger.
Anak sekolah yang bangga sama amburadulnya dan gayanya. Anak kuliahan yang ke kampus tapi cuma buat nongkrong bukan buat belajar. Orang kerja yang gak ada bedanya dengan masa sebelum kerja. Orang yang dianggap terhormat tapi cara kerja dan perilakunya tidak terhormat Pejabat negara yang bukan memakmurkan rakyat malah memperkaya diri sendiri lalu korupsi.
Semua itu pinter keblinger.

 

Busuk ketekuk, pinter keblinger = sing bodho lan sing pinter padha nemu cilaka. Orang bodoh, orang pinter sama-sama cilaka.

 

Katanya pinter, tapi moralnya bodoh.
Katanya pinter, tapi kelakuannya tolol.
Sungguh itu pinter keblinger.

 

Pinter keblinger. Makin banyak orang pinter, makin sesat dan menyesatkan. Makin banyak orang pinter tapi sok pintar. Pinter kata dia sendiri tapi nyatanya gak pinter. Tertipu orang pinter.

 

Pinter keblinger, sungguh keliru.
Pinter itu harusnya pandai, cerdas, terpelajar, arif dan bijaksana. Bukan keminter yang belagak pandai. Apalagi pinter keblinger, orang yang tersesat karena merasa pinter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun