Karena rezeki gak selalu terletak pada pekerjaan kita, gak selalu ada di gaji kita. Biarkan Tuhan yang menaruh rezeki sekehendak-Nya kepada kita, kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.
Kamu ingatkan, kisah Siti Hajar saat mencari air untuk putranya Ismail, berlari bolak balik 7 kali antara shafa dan marwah. Bingung bahkan melelahkan. Tapi hanya karena Tuhan berkehendak. Air zamzam itu justru muncul dari kaki bayinya. Maka,IKHTIAR itu perbuatan, sedang REZEKI itu kejutan. Rezeki, sungguh hanya soal "dari mana dan untuk apa". Maka rezeki, halalnya dihisab dan haramnya diadzab.
Bertanyalah kepada Tuhan.
Agar kamu diingingatkan. Untuk tak usah iri pada rezeki orang lain. Jika kamu iri pada rezekinya, kamu juga harus iri pada takdir matinya. Karena Tuhan selalu membagi rezeki, jodoh, dan maut kepada tiap manusia. Di manapun dan kapanpun.
Bertanyalah kepada Tuhan. Agar kamu tahu dan sadar bahwa semua yang ada pada kamu adalah atas kehendak-Nya, kehendak Tuhan. Tuhan yang berencana atas kamu agar kamu tidak lalai, agar tidak sombong.
Jika kamu berani bertanya dan percaya kepada orang lain untuk menolong dan menjawab persoalan kamu, mengapa kamu tidak percaya kepada Tuhan? Sungguh, Tuhan-lah satu-satunya yang patut kamu percaya.
Maka sekarang bergegaslah. Bertanyalah kepada Tuhan. Dan kamu akan segera mendapat jawabannya, "Karena semua yang ada pada kamu sekarang itu sudah cukup".... #BelajarDariOrangGoblok #BertanyalahKepadaTuhan #Bertanyalah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H