Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

BERTEMAN; Kamu Butuh Alasan atau Tidak?

5 Oktober 2015   16:12 Diperbarui: 5 Oktober 2015   16:14 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

2. Teman Ekonomi, agak klasik sih. Berteman karena ada motif ekonomi, berteman kalo ada untungnya. Atau mengandalkan hartanya untuk berteman. Boleh tapi gak bagus.

 

3. Teman Menyenangkan, teman yang bisa menghibur kita. Karena fitrah kita juga pengen ketawa, suka lucu atau senang terhibur. Ya itung-itung biar hidup lebih dinamis, lebih variatif aja.

 

4. Teman Pintar, ini teman yang bisa memberi wawasan atau inspirasi buat kita. Baglik punya teman kayak gini biar kita kecipratan, lumayan kan.

 

5. Teman Relasi, agar kita tambah relasi. Inilah pertemanan yang buat silaturahim. Easy going aja, gak neko-neko. Buat apa berharap banyak, yang sederhana aja buat hubungan baik.

 

6. Teman Kebaikan, ini model temanbyang paling tinggi. Berteman untuk berbuat kebaikan, bukan ngomong doang. Karena manusia itu harus manfaat buat manusia lainnya. Maka berteman makin hebat jika bisa membangun kebaikan buat orang lain. Apa saja, bisa peduli sosial, bantu sekolah anak yatim, atau hal lain yang baik deh.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun