Â
Banyak orang yang emosional, berpikir negatif, berkeluh kesah atau tidak senang pada orang lain atas alasan apapun. Itu semua terjadi, karena kita JARANG atau KURANG dalam DUDUK BERSILA. Padahal, DUDUK BERSIAL itu, di dalamnya ada kepedulian, ada toleransi, ada sopan-santun, ada adab, ada akhlak, ada moral, dan ada kebaikan.
Â
Ahhh, enggak gitu-gitu amat kali. Sampe entng banget DUDUK BERSILA?
Ya tidak apa-apa. Kita ini manusia. Pengennya nyaman, aman, dan harmoni. Lha, kalo itu yang kita mau, DUDUK BERSILA bisa jadi sarana. Duduk Bersila itu memang TRADISI BAIK yang LANGKA. Sekali lagi, tradisi DUDUK BERSILA setidaknya bisa menjauhkan kita dari sifat-sifat buruk, seperti: 1) sombong dan angkuh, 2) bakhil dan kedekut, 3) takabur, 4) khianat, 5) tidak suka menerima ilmu dan nasihat, 6) hasad atau benci/fitnah, 7) suka meremehkan orang, 8) ujub atau bangga diri, dan 9) buruk sangka.
Â
Ya asal kita tahu saja, 90-99% hidup manusia itu dikuasai oleh EGO. Jadi, kita butuh banyak cara untuk mengendalikan EGO, mempersempit ruang gerak EGO. Dan DUDUK BERSILA, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sering, insya Allah akan terasa manfaatnnya. Lebih banyak baiknya daripada buruknya. Lagipula, setiap ikhtiar untuk kebaikan itu pasti bernilai.
Lalu, mengapa tidak kita biasakan DUDUK BERSILA. Gak bayar, gak malu, dan gak ngerepotin juga …. Duduk BERSILA itu mnyehatkkan dan membuat jiwa raga kita lebih berkualitas …. Insya Allah. Apalagi DUDUK BERSILA dikaitkan dengan ajaran Agama, woww luar biasa. Mari KITA DUDUK BERSILA …. #SalamDUDUKBERSILA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H