Aku (tak lagi) menulis …
Karena aku tak mampu lagi  mengatakan semua hal.
Tapi hanya ingin menuliskan kata-kataku.
Agar aku mengerti bahwa semua itu benar.
Aku (tak lagi) menulis …
Karena menulis makinmembuatku terdiam dan menikmati kubangan hidup ini.
Karena menulis, aku tidak ingin menolong mereka yang melarikan diri dari kubangan-nya sendiri.
Maka, aku katakan “Aku (tak lagi) menulis …
Karena aku, adalah yang aku pikirkan, bukan apa yang aku rasakan.
Kini, aku tetap menulis … Karena menulis
Aku sedang bercerita kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Aku sedang berbagi kepada umat yang tersisa di muka bumi
Aku sedang menegur diriku sendiri dalam kehidupan.
Lalu, aku membiarkan masuk ke dalam lingkaran kebaikan.
Lagi dan lagi, aku menulis
Untuk menyajikan semangkuk cerita penuh makna
Untuk menggoretkan secangkir celoteh penuh nyata
Untuk diriku sendiri, untuk orang-orang di sekitarku
Aku menulis …
Agar menjadi puas, lalu ejakulasi dalam hidup. Agar menjadi diriku sendiri
Karena menulis …
Aku seperti naik sepeda. Agar tetap seimbang, lalu tetap terus bergerak.
Maka aku (tak lagi) menulis. Karena aku sedang menulis…. ciamikk
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H