Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

One In, One Out; Bukan Orang Beruntung Tapi Orang Seimbang

22 Maret 2015   23:33 Diperbarui: 19 Mei 2016   23:11 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


One in, one out. Emang menurut kamu ada orang yang sukses karena beruntung? Gak ada keless. Orang itu sukses karena seimbang. Silakan saja dipikirin. Apakah sekarang kamu beruntung? Atau kamu selalu seimbang? 

One in, one out. Ada yang masuk ada yang keluar. Sungguh, itu simbol tentang keseimbangan. Hidup yang seimbang. Bukan Hidup yang beruntung. 

One in, one out. Satu masuk satu keluar.

Begitulah kira-kira. Kalo ada yang masuk, ya tentu juga harus ada yang dikeluarin. Kan gak mungkin masuk melulu tanpa ngeluarin. Atau sebaliknya, ngeluarin melulu tapi gak pernah ada yang masuk. Pucing kan ... Apaan sih ini jadi urusan masuk ama keluar doang hehe.

One in one out. Ada yang masuk ada yang keluar. Biar seimbang dan biar stabil. Karena hidup itu bukan keberuntungan tapi keseimbangan. Gak ada orang sukses karena beruntung. Sukses itu karena seimbang.

 [caption id="attachment_404747" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber: Pribadi - One In One Out"]

14270419141848377686
14270419141848377686
[/caption]

 Jadi, maksudnya one in one out apaan? Masuk ama keluar gitu?

 Terus terang saya juga gak tahu. Cuma mau nulis aja. Tentang apa saja deh. Pokoknya kalo ada yang masuk ya ada yang keluar. Misal di lemari pakaian, kalo kita mau beli baju baru ya tentu harus ada baju lama yang dikeluarin. Biar seimbang. Kalo gak, kan lemari bisa gak cukup. Kepenuhan.

Di ruang tamu juga kan hanya cukup 1 setel kursi dan meja plus buffet. Kalo kita mau ganti dan beli yang baru, maka yang lama harus dikeluarin. Terserah mau dikasih ke orang lain. Atau mau dipindahin kemana gitu. Ya itu namanya one in one out.

One in one out. Itu cuma salah satu prinsip hidup. One in one out. Seperti orang main sepakbola. Kalo ada pemain yang mau masuk pasti ada pemain yang dikeluarin, alias diganti. Kita juga kan gak mungkin makan melulu tanpa ada yang dikeluarin. Begitulah one in one out, satu masuk satu keluar.

One in one out. Satu masuk satu keluar.

Kan gak mungkin juga kita nuntut hak melulu tanpa lakukan kewajiban. Atau kita kerja melulu tanpa ada waktu santai atau rileks. Intinya, semua harus seimbang. Agar hidup tetap stabil dan terkendali. Betul gak?

Teko, tempat air minum juga sama. Saat teko kosong, kita baru bisa isi dan tuangkan kopi atau teh. Kan gak mungkin, saat masih terisi kopi lalu kita tuangkan teh. Bisa ke campur. Gak enak jadinya. Teko baru bisa diisi kalo kosong. Kalo penuh, maka tak akan ada lagi ruang untuk mengisi teh atau kopi yang baru ke dalamnya. Bila dipaksa, tentu bisa tumpah. Jadi mubazir. Terbuang sia-sia.

Nah, hidup juga begitu. Berat kalo isinya campur aduk. Kadang kita yang harus bisa dan sabar mengelola hidup. Jangan dicampur aduk. Kalo kata anak ABG "hidup itu harus seimbang kadang galau kadang happy. Kalo hidup banyak galaunya berarti elo gak berguna"


One in one out. Itu juga prinsip rezeki.

One in one out. Siklusnya akan baik kalo kita rajin mencari dan rajin juga berbagi. Rajin nyari uang, tapi rajin juga ngasih uang. Tentu buat mereka yang membutuhkan ya. Anak-anak yatim, kaum dhuafa, dan orang tua misalnya.

Ya, one in one out. Rezeki kita jadi lancar kalo rajin berbagi, rajin memberi. Ada rezeki yang masuk, ada rezeki yang keluar.

Lagian kan gak mungkin juga kita nyari duit mulu tapi gak ada yang dikeluarin. Gak ada amal, sedekah dan sebagainya. Intinya biar seimbang aja, ada yang masuk, ada yang keluar. Kan gak enak masuk melulu tapi gak pernah keluar .... iya gak? Gak tau ahh, emangnya apaan.

Banyak orang gajian hidupnya merasa susah. Banyak orang dikasih rezeki tapi merasa gak cukup. Banyak orang berkeluh kesah gak punya uang. Itu semua gak akan terjadi bila kita mau menjalankan prinsip ONE IN ONE OUT, ada yang masuk ada yang keluar. 


One in one out. Hidup itu sederhana jika tahu resepnya. Hidup itu sulit bagi yang gak tahu resepnya. Seimbang itu mudah diucapkan tapi sulit diterapkan. One in one out, itulah keseimbangan. Hidup yang seimbang, bukan yang beruntung.

Sahabat, kita itu ada untuk sementara dari apa yang kita ambil. Tapi kita itu hidup selamanya dari apa yang kita berikan. One in one out, yang dicari akan sementara, yang diberi akan abadi.

One in one out. Cobalah biar seimbang, kita perlu menjaga kalo ada yang masuk, maka harus ada yang keluar. Kerja juga pasti akan ada pensiunnya. Hidup juga ada matinya. Ada waktu serius, harus ada juga waktu becanda, waktu santai. Begitulah siklus hidup kita. One in one out, satu masuk satu keluar.

Mungkin kita, memang belum bisa memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki. Tetapi bukan berarti kita tidak akan pernah berbuat yang terbaik. Ada saat mencari ada saat memberi. Mari berbagi. Karena kita tahu, one in one out ....

Seperti kata pepatah, "The richest person is not the person who has the most, but the one who needs the least – Orang yang paling kaya bukanlah orang yang paling banyak memiliki, tetapi orang yang paling sedikit kebutuhannya." ONE IN ONE OUT, itulah hidup kita... Cobalah #BelajarDariOrangGoblok

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun