Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

One In, One Out; Bukan Orang Beruntung Tapi Orang Seimbang

22 Maret 2015   23:33 Diperbarui: 19 Mei 2016   23:11 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kan gak mungkin juga kita nuntut hak melulu tanpa lakukan kewajiban. Atau kita kerja melulu tanpa ada waktu santai atau rileks. Intinya, semua harus seimbang. Agar hidup tetap stabil dan terkendali. Betul gak?

Teko, tempat air minum juga sama. Saat teko kosong, kita baru bisa isi dan tuangkan kopi atau teh. Kan gak mungkin, saat masih terisi kopi lalu kita tuangkan teh. Bisa ke campur. Gak enak jadinya. Teko baru bisa diisi kalo kosong. Kalo penuh, maka tak akan ada lagi ruang untuk mengisi teh atau kopi yang baru ke dalamnya. Bila dipaksa, tentu bisa tumpah. Jadi mubazir. Terbuang sia-sia.

Nah, hidup juga begitu. Berat kalo isinya campur aduk. Kadang kita yang harus bisa dan sabar mengelola hidup. Jangan dicampur aduk. Kalo kata anak ABG "hidup itu harus seimbang kadang galau kadang happy. Kalo hidup banyak galaunya berarti elo gak berguna"


One in one out. Itu juga prinsip rezeki.

One in one out. Siklusnya akan baik kalo kita rajin mencari dan rajin juga berbagi. Rajin nyari uang, tapi rajin juga ngasih uang. Tentu buat mereka yang membutuhkan ya. Anak-anak yatim, kaum dhuafa, dan orang tua misalnya.

Ya, one in one out. Rezeki kita jadi lancar kalo rajin berbagi, rajin memberi. Ada rezeki yang masuk, ada rezeki yang keluar.

Lagian kan gak mungkin juga kita nyari duit mulu tapi gak ada yang dikeluarin. Gak ada amal, sedekah dan sebagainya. Intinya biar seimbang aja, ada yang masuk, ada yang keluar. Kan gak enak masuk melulu tapi gak pernah keluar .... iya gak? Gak tau ahh, emangnya apaan.

Banyak orang gajian hidupnya merasa susah. Banyak orang dikasih rezeki tapi merasa gak cukup. Banyak orang berkeluh kesah gak punya uang. Itu semua gak akan terjadi bila kita mau menjalankan prinsip ONE IN ONE OUT, ada yang masuk ada yang keluar. 


One in one out. Hidup itu sederhana jika tahu resepnya. Hidup itu sulit bagi yang gak tahu resepnya. Seimbang itu mudah diucapkan tapi sulit diterapkan. One in one out, itulah keseimbangan. Hidup yang seimbang, bukan yang beruntung.

Sahabat, kita itu ada untuk sementara dari apa yang kita ambil. Tapi kita itu hidup selamanya dari apa yang kita berikan. One in one out, yang dicari akan sementara, yang diberi akan abadi.

One in one out. Cobalah biar seimbang, kita perlu menjaga kalo ada yang masuk, maka harus ada yang keluar. Kerja juga pasti akan ada pensiunnya. Hidup juga ada matinya. Ada waktu serius, harus ada juga waktu becanda, waktu santai. Begitulah siklus hidup kita. One in one out, satu masuk satu keluar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun