Karena orang-orang yang gemar introspeksi diri itu  hanya "sedikit berharap, banyak bersiap. Sedikit menghakimi, banyak menghargai. Sedikit menyesali, banyak mensyukuri."
Introspeksi diri itu belajar dan membelajarkan. Selalu merenungi yang pantas direnungkan. Bukan mabuk dengan perasaan dan pikiran yang membenarkan diri sendiri lantas mencari-caro kesalahan orang lain. Buat apa?
• Belajar menerima apa adanya dan tetap berpikir positif
• Hidup itu bagaikan mimpi, seindah apapun rasanya, begitu terbangun semuanya sirna tak berbekas
• Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, pangkat dan jabatan yang luar biasa, sama sekali gak berguna ketika nafas terakhir tiba.
Sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi; sehelai benang pun tak bisa dimiliki,
Lalu apalagi yang mau diperebutkan? Apalagi yang mau disombongkan? Apalagi yang mau dihakimi. Lebih baik introspeksi diri.
Â
Mumpung masih diberi nafas, mumpung masih hidup, jalani saja apa yang ada sambil tetap bersyukur. Karena gak ada yang sempurna dan bersahabatlah dengan kekurangan diri srndiri dan orang lain.
Introspeksi diri, menilai diri sendiri.
Karena kita hanya diminta untuk ikhtiar dan selalu dan selalu sedia berbenah diri.
- Gak usah pengen menang sendiri
- Gak usah perhitungan apalagi menghitung orang lain
- Gak usah bertekad menyakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa
- Gak usah kamuflase, tetaplah apa adanya bukan ada apanya
- Gak usah berpikir sempit karena kita diberi kelapangan hati.