Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa itu Cukstaw Cerpen ?

23 Februari 2014   06:23 Diperbarui: 18 Juni 2017   12:23 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

       Jadi jelas, Cukstaw Cerpen bukan fiksi biasa. Karena ceritanya reflektif dan motivatif. Menghadirkan inspirasi bagi pembaca. Cukstaw Cerpen adalah cerita pendek yang cara penceritaannya lebih singkat dari cerpen. Cukstaw berasal dari istilah bahasa gaul , singkatan dari cukup tahu aja. Kisah yang disajikan memuat inspirasi yang motivatif-reflektif bagi pembacanya. Cukstaw Cerpen bukan fiksi biasa, karena tokoh dalam cerita tidak harus mati, tidak nestapa, atau harus ada menang-kalah. Tokoh dan cerita harus mampu menjadi refleksi dan motivasi bagi pembacanya. Kisah yang dekat dengan kehidupan nyata, realitas hidup dan penghidupan kita. 

      Bersama Cukstaw Cerpen, mari hidupkan tradisi membaca walau sejenak lalu kemudian menulis ... !! Salam Cukstaw !!

launching-buku-kenapa-benci2-59460db5a1080d635c3a6e24.jpg
launching-buku-kenapa-benci2-59460db5a1080d635c3a6e24.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun