Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Digoyang-goyang, Kamu Suka Salah Kaprah

30 Januari 2015   03:55 Diperbarui: 10 September 2015   19:42 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422539726190187403

Terus kenapa bisa terjadi salah kaprah?

Bisa jadi, karena kita tidak cermat atau tidak mau belajar. Begitulah adanya. Kita memang sering melakukan sesuatu tanpa tahu apa tujuan. Maka, zaman sekarang, banyak orang udah keluar rumah, tapi gak tahu mau kemana ? Banyak orang bekerja, tapi gak tau untuk apa? Banyak orang belajar, tapi gak tau apa yang dipelajari? Banyak orang bicara dan komentar, tapi gak tau masalah yang dibicarakan/dikomentari.

Apapun kondisinya, begitulah yang disebut salah kaprah.

Jadi, gimana cara kita biar gak salah kaprah?

Gak ada caranya. Kecuali kita menyediakan ruang di hati untuk selalu “eling nan waspada” dalam segala hal. Biar gak salah kaprah, biar gak kebablasan. Tuhan adalah tempat kembali kita. Kita kan manusia, pasti lemah dan tidak berdaya. Suatu saat kita akan terbujur kaku. Masuk ke liang lahat. Maka kita, harus siap untuk instrospeksi diri, evaluasi diri. Atau muhasabah. Agar selalu tahu, berapa banyak salah kaprah yang kita lakukan.

Sahabat, asal kita tahu saja. Salah kaprah itu terjadi karena kita terlalu mudah percaya kata orang. Padahal, apa yang dianggap banyak orang sebagai fakta kebenaran pada hari ini mungkin terbukti salah beberapa tahun kemudian. Kemarin kita boleh benar, tapi hari ini kita bisa juga salah. Apa artinya? Tidak ada kebenaran yang mutlak di dada manusia. Tidak ada pula kesalahan melulu pada diri seseorang. Kita perlu tahu dan sadari itu.

Salah kaprah, tentu tidak akan terjadi jika kita terbiasa untuk tidak mencampur-adukkan kebaikan dengan kebatilan. Itu saja, yukk latihan biar gak salah kaprah. Minimal dari diri kita sendiri. Gak usah nyuruh orang lain berbuat benar, sementara kita masih doyan berbuat salah. Duhh, pucing.

Oke, stop salah kaprah. Gak usah digoyang-goyang karena itu Salah Kaprah ... #BelajarDariOrangGoblok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun